Karya Seni Erdogan diturunkan dari Sebuah Galeri Jerman

Sebuah karya seni menggambarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telanjang ditusuk pisang diturunkan dari dinding galeri di Art Karlsruhe Fair di Jerman Barat Daya. Deutsche Welle mengabarkan Jumat (23/2/2018), lukisan berjudul ‘Diktator Turki’ itu merupakan salah satu karya seni pameran berjudul: ‘Despots Series – Trump, Kim dan Erdogan’.

Pelukisnya, Thomas Baumgartel mengaku bahwa ia tidak diberitahu tentang penurunan kartun Erdogan itu. Namun Michael Oess, pemilik galeri tersebut mengungkapkan bahwa karya seni itu diturunkan setelah diprotes seorang wartawan Turki, Kamis kemarin. Dua perempuan Turki juga memprotes bendera Turki yang digunakan sebagai latar belakang karya seni itu.

Menurut Michael Oess, lukisan itu diturunkan karena khawatir menimbulkan kerusuhan dan mengganggu keamanan. Padahal lukisan itu telah dibeli seorang pecinta seni seharga $ 7.254. Penurunan karya seni itu dilakukan sehari setelah sebuah harian Jerman berbahasa Turki, Daily Sabah, menyebut ‘’Karya seni itu dinilai terlalu vulgar dan menghina Presiden Turki,’’ tulis harian pendukung Presiden Erdogan itu.

Dalam pameran itu, tidak hanya Erdogan yang diolok-olok, tetapi juga Presiden Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Presiden AS Donald Trump digambarkan seperti seekor monyet dengan buah pisang menyumpal mulutnya, seadngkan Kim Jong Un digambarkan menaiki pisang berbentuk peluru kendali.

Pada Maret 2016, Pemerintah Turki juga menggunakan Hukum Jerman untuk melarang pelecehan terhadap pemimpin negara asing. Tuntutan itu disampaikan kepada komedian Jan Bohmermann yang mengecam kebijaksanaan Presiden Erdogan memberangus kebebasan berpendapat di Turki.

Dalam puisi berjudul ‘Puisi yang Kotor’ Jan Bohmermann menggunakan lelucon yang isinya menghina Presiden Erdogan dengan ucapan rasialisme dan penghinaan pribadi, juga menggunakan pornografi anak-anak dan hewan. Penyidikan yang dilakukan Pemerintah Jerman akhirnya dihentikan, dengan alasan puisi itu hanya pertunjukan satir dan tidak serius.

 

.

Recent Posts

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

7 hours ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

1 week ago

Skandal Seks Belasan Biksu Mengguncang Thailand

Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…

2 months ago

Dari Kampus Amerika ke Panggung Indonesia

Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…

2 months ago

“Spotlight of Indonesia” Memukau Penonton di Museum Sandy Spring, Maryland

Sandy Spring, Maryland, AS — Riuh tepuk tangan dan decak kagum menggema di Museum Sandy…

2 months ago

Presiden Trump Terapkan Tarif 19 Persen Bagi Produk Indonesia ke AS

Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…

2 months ago