Patricia Fox, seorang biarawati Katolik dari Australia akan dideportasi dari Filipina karena dianggap mencampuri urusan dalam negeri Filipina.
The New York Times mengabarkan Jumat (20/4/2019) pengusiran itu diakui Presiden Filipina Rodrigo Duterte. ‘’Bukan militer yang menahan biarawati dari Australia itu,’’ kata Duterte. ‘’Itu atas perintah saya yang dijalankan Biro Imigrasi Filipina dan saya bertanggung jawab secara hukum atas insiden ini,’’ sambung Duterte.
Patricia Fox, biarawati yang sejak puluhan tahun tinggal di Filipina itu, ikut ambil bagian dalam aksi demo menentang pembasmian narkoba oleh Presiden Duterte, yang menelan ribuan korban jiwa. Patricia ditangkap usai berkunjung ke Pulau Mindanao, Senin lalu dan dilepaskan keesokan harinya. Penangkapan Patricia dilakukan menyusul deportasi atas Giacomo Filibeck, seorang pejabat Italia yang pernah mengkritik kebijaksanaan Duterte soal narkoba.
Dalam penjelasannya, Presiden Duterte menegaskan Konstitusi menjamin hak warga Filipina untuk mengkritik pemerintahannya. Tapi bukan warga asing. ‘’Siapa kamu? Warga Asing kan? Dan kamu tidak berhak mengkritik kami. Jangan melecehkan kami setiap kali anda buka mulutmu,’’ kata Duterte dengan nada tinggi.
Sementara itu, Patricia Fox yakin bahwa ia ditahan karena kegiatannya menentang kebijaksanaan Duterte. ‘’Saya telah melakukan hal ini selama 27 tahun. Baru pertama kali ini saya ditahan,’’ kata Patricia yang mengaku telah menyerahkan paspornya ke pihak Pemerintah Filipina. Meski begitu, Patricia merasa aksinya banyak didukung oleh Gereja Katolik Filipina. Tidak seperti di Italia atau negara lain, Gereja Katolik memegang pengaruh dan peranan penting dalam kehidupan politik Filipina.
Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…
Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…
Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…
Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…
Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…
Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…