Presiden Donald Trump menggelar jamuan Iftar, jamuan berbuka puasa, di Gedung Putih, hari Rabu (6/6), melanjutkan tradisi puluhan tahun yang selama ini dijunjung para presiden pendahulunya. Gedung Putih tidak merilis daftar tamu. Menurut penjelasan Dubes RI Budi Bowoleksono kepada VOA Indonesia, pihaknya menerima undangan dan berniat hadir. Sebaliknya, dua organisasi Muslim terbesar di kawasan Washington, DC dan sekitarnya, ADAMS Center menyatakan tidak menerima undangan.
Demikian pula dua orang anggota Kongres pemeluk agama Islam, Keith Ellison dan Andre Carson, yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu hadir baik atas undangan presiden dari partai Demokrat (Barack Obama) maupun Republik (George W. Bush).
Tidak jelas mengapa undangan kali ini hanya dibatasi pada korps diplomatik dan tidak mengikut sertakan wakil rakyat maupun organisasi Muslim. Presiden Trump kerap menyampaikan pernyataan negatif terkait Muslim sejak masih di panggung kampanye. Desember 2015 ia menyatakan, “Donald J Trump menyerukan penghentian total dan menyeluruh Muslim masuk AS sampai perwakilan kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi.”
Seminggu setelah menjabat, pada tanggal 27 Januari 2017, ia menandatangani Instruksi Presiden melarang warga dari 7 negara mayoritas Muslim masuk AS. Akibat berbagai gugatan hukum atas tuduhan diskriminasi, larangan tersebut telah dua kali direvisi dan kini menanti keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat. (VOA Indonesia)
Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika, menyajikan…
Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…
KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…
During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…
Di sana tempat lahir beta …
View Comments
Thanks to my father who stated to me about this website, this web site is really remarkable.