Categories: DiasporaPolitics

Hatice Cengiz, Tunangan Jamal Khashoggi Tuduh Presiden Trump Tidak Tulus

Hatice Cengiz, perempuan Turki yang sedianya akan menikah dengan Khashoggi, menyatakan menolak undangan Presiden Donald Trump ke Gedung Putih karena menganggap Trump tidak tulus terkait investigasi pembunuhan mendiang calon suaminya.

 

Menurut BBC Indonesia, dalam wawancara di televisi, ia mengatakan keyakinannya bahwa undangan Trump itu ditujukan sekadar untuk mempengaruhi opini publik di AS. Amerika Serikat akan melangsungkan pemilihan umum paruh waktu pekan depan. Arab Saudi awalnya menyatakan tak tahu menahu tentang nasib jurnalis itu tetapi kemudian pernyataan mereka berubah-ubah, dan yang paling akhir jaksa Saudi menyebut peristiwa itu merupakan suatu pembunuhan yang direncanakan dengan matang.

Dalam wawancara televisi hari Jumat itu, Hatice Cengiz dengan berurai air mata mengisahkan lagi apa yang terjadi pada hari ketika tunangannya lenyap. Ia mengatakan seandainya dia curiga bahwa “pihak berwenang Arab Saudi merencanakan sebuah plot” untuk membunuh Khashoggi, dia tidak akan pernah membiarkan pasangannya itu pergi ke konsulat. “Saya menuntut agar semua yang terlibat dalam kekejaman ini, dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah, diadili dan dihukum,” katanya kepada Haberturk TV.

Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, mengatakan bahwa dia belum dihubungi oleh pejabat Saudi mana pun sejauh ini, namun menegaskan bahwa dia tidak mungkin pergi ke Arab Saudi untuk menghadiri pemakaman jika jasad Khashoggi yang hilang itu akhirnya ditemukan. Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meminta Riyadh untuk mengakui siapa yang memerintahkan pembunuhan dan di mana jenazahnya.

Sedangkan Salah Khashoggi, putra tertua wartawan yang bermukim di Amerika itu sudah tiba di AS dari Arab Saudi pada hari Kamis, bersama keluarganya. Keluarga yang memiliki kewarga-negaraan ganda Saudi-AS itu sebelumnya dilarang meninggalkan Arab Saudi karena kritik ayahnya terhadap para pemimpin negara itu. BBC Indonesia.com

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

1 week ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

1 week ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

2 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago