Categories: Economy

Perjalanan Hidup Eka Tjipta Widjaja

Pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja wafat pada Sabtu (26/1/2019) 19.45 WIB di usia ke 98 tahun. Managing Director Sinar Mas Gandhi Sulistiyanto kepada reporter Tirto membenarkan meninggalnya pengusaha yang sudah mulai berbisnis sejak usia 15 tahun itu. “Jenazah akan disemayamkan di rumah duka, RSPAD Gatot Subroto Jakarta,” kata Gandhi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (26/1/2019).

Eka Tjipta yang memiliki nama mandarin Oei Ek Tjong itu pertama kali datang ke Indonesia pada umur sembilan tahun. Ia dibawa orangtuanya menyeberangi lautan dari tanah kelahirannya, Quangzhou, yang berada di selatan Fujian, Tiongkok. Keluarga itu awalnya mengadu untung di Makassar.  “Ayahnya membuka toko kelontong dan Eka yang masih remaja membantu bekerja, dengan menjual aneka barang kebutuhan dari pintu ke pintu,” tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong’s Salim Group: The Business Pillar of Suharto’s (2014).

Pada 1938, Ek sudah berusia 15 tahun. Tahun itu Ek memulai bisnisnya, menjual biskuit. “Setelah usahanya berhasil, ia berhubungan dengan importir Belanda. Selain itu, Eka Tjipta mulai berdagang minyak goreng dan menjadi kontraktor untuk kuburan orang kaya,” catat mingguan berita ekonomi Warta Ekonomi (Volume 5 tahun 1993).  Namun, kedatangan Jepang di Makassar menjadi adalah nasib apes bagi Ek. Bisnis yang dibangunnya dirampas militer negara Saudara Tua. Di zaman pendudukan, dia berdagang barang kelontong dan memelihara babi. Setelah Jepang kalah, babi-babi itu dijualnya. Ia kemudian mendirikan sebuah pabrik roti, sirup, limun dan biskuit.

“Tahun 1950 ia mulai berdagang kopra sampai Pulau Selayar. Tahun 1957 dia pindah ke Surabaya,” tulis Sam Setyautama dalam Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia.  Dia pernah menjadi pemasok kebutuhan TNI di Indonesia Timur pada dekade 1950-an. Namun, antara 1950 hingga 1957, Indonesia menerapkan Program Benteng: pengusaha Melayu banyak diberi kemudahan, tapi tidak bagi keturunan Tionghoa macam Ek. Jadi, Ek harus bekerja lebih keras.

Setelah berjibaku di Surabaya, Ek pindah ke Jakarta pada 1966. Menurut buku Sudwikatmono: Sebuah Perjalanan di Antara Sahabat (1997), laki-laki yang kemudian memilih nama Eka Tjipta Widjaja ini mendirikan CV Sinar Mas di Pasar Pagi, Jakarta. Usaha awal CV Sinar Mas pada 1960-an adalah ekspor barang dan impor tekstil. (Tirto.id)

.

Recent Posts

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 days ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

3 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 month ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 months ago