Categories: DiasporaEntertainment

Celana Legging Jadi Perdebatan Panas Komunitas Katolik AS

Celana ketat wanita atau ‘Legging’ membuat risi sebagian besar para ibu beragama Katolik. Hal itu diungkap Maryann White, pemeluk Katolik di South Bend, Indiana, yang tak tahan lagi melihat sejumlah wanita dan gadis mengenakan Legging ke gereja.

”Mereka membawa dampak buruk bagi moral putra-putra kami, dengan mengenakan pakaian yang tak senonoh itu,” tulis Maryann White kepada redaktur koran kampus Notre Dame, perguruan tinggi Katolik tersohor di AS. ”Saya dengar mereka nyaman pakai Legging. Kenapa nggak sekalian pakai piyama atau telanjang saja,” sambung Maryann.

Surat itu kontan menyulut pro kontra di kalangan mahasiswa dan pelajar Katolik AS. Pekan lalu, kantor berita BBC melaporkan sebuah kelompok bernama ‘Irish 4 Reproductive Health’ menggelar ‘Leggings Pride Day’ dan mendorong para gadis mengenakan celana ketat itu ke kampus.

Sejumlah mahasiswi malah mengunggah foto mengenakan celana legging ke media sosial. ”Kalian tidak bisa mengontrol cara kami berpakaian. Kami boleh mengenakan apa pun yang kita kehendaki,” tulis BBC mengutip perempuan pro-Legging.

Bahkan, Kate Bermingham, kandidat Ph.D sebuah universitas membagi fotonya mengenakan celana ketat. ”Perlu diingat bahwa wanita kulit berwarna lebih suka pamer ketimbang kulit putih. Seharusnya mereka juga dikenai sanksi karena mempertontonkan lekukan tubuhnya yang sensual daripada wanita kulit putih,” bunyi cuitannya di Twitter. Pada tahun 2017, maskapai penerbangan United Airlines melarang dua penumpang perempuan naik ke pesawat, karena mengenakan celana Legging.

 

Banyak diskusi serius yang mengupas pro dan kontra penggunaan celana Legging. Salah satunya berjudul ‘Leggings: A Catholic Man’s Perspective’ yang ditulis David Leininger. Artikel di situs lifeteen.com itu antara lain menuliskan, ”Berpakaian selayaknya membantu kalian melindungi diri dari perlakuan tak senonoh. Pakaian akan membantu menunjukkan betapa tingginya nilai-nilai yang ada pada dirimu. Bukan dari bentuk tubuhmu,” tulisnya. (DP)

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

6 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

1 week ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago