Inilah Eric Yuan, Pendiri Zoom yang Ditolak 7 Kali Masuk AS

Hanya sedikit yang tahu bahwa pencipta Zoom adalah Eric Yuan. Pria berdarah China berusia 50 tahun itu, memiliki kekayaan senilai $ 7,9 miliar dari 20% saham di perusahaan Zoom. Dari 14 hingga 21 Maret 2020 lalu, video conference ciptaannya telah diunggah oleh 62 juta di seluruh dunia. Angka itu diperkirakan bakal menanjak bersamaan dengan kebijaksanaan lock down yang semakin banyak diterapkan di puluhan negara di dunia.

 

”Zoom memiliki keuntungan, dari perangkat lunaknya. Mudah digunakan dan bisa diterapkan di hampir seluruh peralatan komunikasi,” tutur DA Davidson analis di perusahaan Rishi Jaluria. ”Selain itu, Zoom digunakan secara gratis, sehingga banyak perusahaan tertarik untuk menggunakannya, sehingga kelak mereka bakal tergantung pada apllikasi ini,” lanjutnya.

Eric Yuan, tadinya adalah seorang insinyur dari China yang berkeras hendak pindah ke AS. Eric yang waktu itu masih berusia 20-an tahun tertarik untuk bekerja di Silicon Valley, sehingga ia pun melamar masuk ke AS. Namun pihak keimigrasian menolak permohonan visanya. ”Bahkan sampai tujuh kali ia tak bisa masuk ke AS,” tulis Nextshark. Baru tahun 1997, Eric Yuan berhasil masuk ke AS.

Berbekal bahasa Inggris yang pas-pasan, Eric menjadi karyawan di perusahaan video conference WebEx, sebagai programer. Lalu pada 2007, perusahaan itu diakuisi Cisco dan Eric dipromosikan menjadi Corporate Vice President of Engineering.

Meski gajinya sudah tinggi, Eric tak puas sampai di situ. Bersama 40 insinyur lainnya ia mendirikan Zoom. Mereka harus pula bergulat bersaing dengan Cisco, Google dan Skype yang waktu itu merajai aplikasi video conference. Tidak seperti perusahaan lain yang berbayar, Zoom menawarkan aplikasi itu secara cuma-cuma, dan baru berbayar apabila meningkatkan mutu dan jumlah konperensinya.

Zoom pun kini berkibar dan melaju kencang meninggalkan ketiga saingannya yang rata-rata memiliki nama besar di dunia internet. ”Untung saya sudah berumur 50 tahun. Kalau masih 25 tahun seperti dulu, saya sudah puas dengan harga saham yang kami jual waktu itu,” tutur Eric Yuan. Baru 11 bulan lalu, saham Zoom diserbu pembeli di pasar saham New York sehingga ia kini ia memiliki kekayaan senilai $ 7.9 miliar dari 20 persen saham miliknya.

”Jujur ya. Saya katakan bahwa saham itu bukanlah hal penting. Jika harganya naik, hal itu bagus untuk investor. Kalau turun, kami harus kerja keras. Saya tidak memfokuskan pada harga saham,” kata Eric Yuan pemilik Zoom yang mungkin kini anda gunakan di rumah. (DP)

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

5 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

1 week ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

2 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago