Categories: Achievement

FBI Bongkar Rencana Pembunuhan Presiden George W. Bush

Sebuah rencana pembunuhan terhadap mantan Presiden George W. Bush berhasil dibongkar pihak Biro Investigasi Federal, FBI. Demikian diungkap lewat laporan eksklusif Majalah Forbes 24 Mei 2022.

Rencana pembunuhan itu dilakukan oleh Shihab Ahmed Shihab. Pemohon suaka politik asal Irak kesal karena ”Presiden Bush bertanggung jawab atas tewasnya ribuan warga Irak dan memecah belah Negara Irak,” tutur John Ypsilantis, petugas FBI sekaligus anggota Gabungan Satuan Khusus Terorisme di Cincinnati.

Untuk melaksanakan rencana tersebut, ada empat warga Irak yang diselundupkan ke AS lewat sejumlah negara. Yakni dari Turki, Mesir, dan Denmark. “Dua di antaranya adalah mantan anggota intelijen Irak, selanjutnya akan diselundupkan dari negara-negara itu ke Mexico untuk memasuki perbatasan AS di Texas,” tutur Ypsilantis.

Meskipun Shihab bukanlah anggota kelompok militan ISIS, namun tuduhan jaksa mengungkapkan bahwa upaya penyusupan itu ”Sebagai upaya untuk memberikan dukungan bagi organisasi teroris luar negeri, khususnya ISIS,” tulis tuduhan itu.

Dalam menjalankan aksinya, Shihab ternyata teledor. Lelaki Iran itu menghubungi warga AS — belakangan ketahuan ternyata seorang informan pihak keamanan AS — untuk mencari tahu bagaimana operasi keamanan kediaman Bush di Dallas dan Crawford, peternakan kuda di Texas.

Pada Februari lalu, informan itu bahkan menjemput Shihab di Bandara Dallas, dan membantunya berkeliling peternakan Bush. Hal itu dilakukan agar Shihab bisa memotret pintu gerbang menuju kediaman Bush, termasuk perpustakaan dan sejumlah kantor di George W. Bush Institute.

”Saya ingin terlibat dalam operasi penyerangan dan pembunuhan ini,” kata Shihab seperti dituturkan informan yang tak disebut namanya itu. ”Saya tidak peduli apakah saya bakal mati … dan saya pasti bangga ikut terlibat dalam misi ini,” lanjut informan itu. Bahkan Shahib juga meminta jasa informan itu, bagaimana caranya mendapatkan tanda pengenal FBI dan polisi palsu. Sang informan itu memberikan sejumlah informasi sehingga ia mendapat imbalan uang untuk jasanya memberikan rekaman selama 10 tahun, saat ia pura-pura bekerjasama dengan Shahib.

Berdasar rekaman dan foto-foto informan itulah, petugas FBI mengamankan Shahib di kediamannya di Columbus, Ohio, yang ditinggalinya sejak tahun 2020. (Sumber: Majalah Forbes dan Bloomberg/DP)

.

Recent Posts

Kuliner yang Paling Dirindukan Para Diaspora

Indonesia terkenal sebagai surga kuliner. Mau apa saja, tinggal jalan sedikit sudah tersedia yang kita…

2 days ago

Warga AAPI Khawatir terhadap Iklim Politik Amerika Serikat

Isu biaya hidup, inflasi, dan imigrasi kerap mendominasi pemberitaan media di Amerika Serikat. Di tengah…

1 week ago

AAPI Adults Voice Growing Concern Over U.S. Political Climate

Cost of living, inflation, and immigration: buzzwords that encapsulate the main topic of news outlets.…

1 week ago

Tarik-Ulur Penetapan Status Bencana Nasional

Sabtu, 6 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 916 orang meninggal dunia,…

1 week ago

Malam Ketika Riyan Bercerita

Pada 22 November 2025, di sebuah ruangan di Asian Arts Initiative, Philadelphia, Riyan Pondaga akhirnya…

3 weeks ago

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

2 months ago