Dosen Universitas Hamline Dipecat Karena Gambar Nabi Muhammad SAW

Sebuah mata kuliah di Universitas Hamline, Minnesota mengundang kontroversi banyak pihak, sejak beberapa bulan. Kontroversi itu terpicu oleh mata kuliah seni dan budaya yang dilakukan Profesor Erica Lopez Prater.

Dosen wanita yang mengajarkan kesenian Islam itu, memperlihatkan gambar Nabi Muhammad kepada para mahasiswanya. Tentu saja langkah mengundang protes dari para mahasiswanya beragama Muslim. Mereka ramai-ramai melayangkan tuntutan agar Erica diberhentikan dari perguruan tinggi itu. Tuntutan itu dipenuhi pihak pengelola Universitas Hamline dan memberhentikan Erica sebagai dosen.

Meski begitu, kontroversi ini tidak berhenti begitu saja. Profesor Erica membela diri seraya menjelaskan bahwa semua prosedur telah ditempuh. Di antaranya Erica telah wanti-wanti kepada seluruh mahasiswanya bahwa penjelasan menggunakan gambar, ada di dalam prasyarat kuliah seni tersebut. ‘’Setiap mata kuliah seni diminta menunjukkan gambar para pemimpin agama, termasuk Nabi Muhammad,’’ ujarnya kepada NBC News.

Lebih lanjut dalam beberapa wawancara Erica mengungkapkan pengetahuan tentang agama itu cukup penting, ‘’Untuk mengetahui keanekaragaman di dalam Islam,’’ kata Erica, profesor hubungan internasional University of Delaware.

Sementara itu, Dewan Hubungan Islam Amerika, CAIR memposisikan diri untuk bersikap netral. Mereka menilai kasus ini bukan termasuk Islamophobia. ‘’Kami tidak melihat adanya bukti kuat bahwa Profesor Erika Lopez Prater bermaksud untuk menimbulkan isu Islamophobia,’’ tulis organisasi tersebut. 

Hingga kini kasus tersebut mulai mereda, dan Profesor Erika Lopez Prater masih belum mengajar lagi di Universitas Hamline. Erika melayangkan protes dan menuntut pihak perguruan tinggi itu. Sebuah seruan dari American Association of University Professor, PEN menyiratkan agar Lopez Prater masih bisa tetap mengajar di perguruan tinggi itu. ‘’Generasi muda di fakultas kami diajarkan kebebasan akademik dan dukungan terhadap mahasiswanya bukan hal yang eksklusif,’’ tulis Linda Hanson, mantan presiden Universitas Hamline, Minnesota. (DP)

 

.

View Comments

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

2 weeks ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

2 weeks ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

4 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

1 month ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 months ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 months ago