Pengalaman Mohammad Joban Berdakwah 30 Tahun di Amerika Serikat

Buku berjudul ‘’Kiprah Dakwah Imam Mohammad Joban’’ setebal 200 halaman itu, bercerita pengalaman dakwah Mohammad Joban, seorang imam asal Purwakarta, Jawa Barat yang berdakwah di AS. ‘’Buku ini bukan hanya bercerita tentang sejumlah faktor yang mendorong warga AS memeluk agama Islam, tetapi juga perjalanan hidup mereka mendapatkan cahaya hidayah Islam,’’ tulis Mohammad Joban.

Yang menarik adalah cerita narapidana bernama Luqman yang dihukum seumur hidup. Luqman yang sering ditemuinya di Penjara Washington, Seattle itu, wajahnya selalu berbinar-binar dan berseri, padahal selama 20 tahun ia mengalami stres berat. ‘’Itu semua karena hidup ini saya isi dengan beribadah dan berdakwah di antara para napi dan membantu mereka belajar Islam,’’ kata Luqman.

Sejak saat itulah, Joban berniat melakukan dakwah di AS. Tentu saja, modalnya sebagai imam cukup panjang. Lulusan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi, termasuk di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Selama 5 tahun, Mohammad Joban juga menjadi penyiar dan penerjemah di Radio Kairo. Kemudian pada 1988, Amien Rais yang mengambil program S-3 menyarankan Joban kuliah di Chicago University, AS.

Sejumlah cendekiawan telah diwawancarai Joban saat masih kuliah di Mesir. Di antaranya Prof. Dr. Maurice Bucaille yang kemudian memeluk agama Islam dan menulis buku terkenal berjudul ‘’La Bible, le Coran et la Science’’ (Al Kitab, Al Quran dan Sains). Selama lima tahun Maurice Bucaille berusaha menemukan satu ayat yang bertentangan dengan sains. “Ternyata tidak ada,’’ kata Prof. Dr. Maurice Bucaille.

Begitu juga pengalaman Carlos yang mencari sebuah ayat yang meragukan Kitab Suci. ‘’Pertama kali saya baca Surat Al-Fatihah,’’ tutur Carlos. Surat yang intinya berbunyi ‘’Hanya kepada-Mu, kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’’ itu membuatnya tertegun. Disusul dengan membaca surat Al Baqarah dan lainnya. ‘’Kitab ini menantang saya mencari ayat yang bisa membuat saya ragu. Ternyata tidak ada,’’ tutur Carlos yang mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Omar Farooq di Los Angeles, CA

Lain lagi cerita Abdul Kareem yang berkelana ke AS meninggalkan negerinya Maroko untuk merasakan hidup di AS. Setelah merasakan kenikmatan dunia di AS, selama tiga tahun, Kareem baru sadar dan kembali rajin sholat. Itu berkat hadirnya Nancy, seorang gadis di belakangnya yang ikut sholat. Kemudian mereka pun menikah.

Lain lagi yang dialami Derrick Robb. Pemuda AS ini terkejut dan senang setelah tahu bahwa Islam menghormati semua nabi. ‘’Dari Musa, Yesus hingga Mohammad,’’ kata Derrick. ‘’Para nabi ini menyembah Allah SWT, satu Tuhan,’’ lanjutnya.

Ada peristiwa mengharukan di sebuah penjara. Seorang nara pidana kulit putih bernama asli John memeluk agama Islam, setelah melihat Luqman, temannya rajin melakukan Tahajud. Belakangan diketahui bahwa Luqman berdoa Tahajud agar John memeluk Islam. Semua cerita itulah yang dirangkum dalam buku 30 Tahun Berdakwah di AS. Hingga kini Mohammad Joban menjadi Imam di Masjid Ar-Rahmah di Redmond, di negara bagian Washington.

 

.

View Comments

Recent Posts

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

2 days ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

3 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 month ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 months ago