Membawa Kembali Kerajinan Indonesia ke Panggung New York, AS

Sebagai salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di dunia, ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor andalan Indonesia dalam upaya pemulihan ekonomi paska-pandemi. Untuk mendukung upaya pemulihan paska-pandemi para pengrajin (artisans) kriya Indonesia serta mendorong kembali kehadiran mereka di pasar Amerika Serikat, Konsulat Jenderal RI di New York telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan “Indonesia Artisan Course and Curation” untuk keenam kalinya di Jakarta, 1-15 Maret 2023.

Indonesia Artisan Course and Curation 2023 dilaksanakan atas kolaborasi KJRI New York dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia. Setidaknya 109 artisans/UMKM kriya Indonesia telah mengikuti lokakarya dari kurator kriya AS, Jennifer Isaacson dengan materi yang meliputi identifikasi tren dan preferensi pasar AS, penentuan harga barang untuk ekspor, dan kiat-kiat menjaga hubungan dengan pembeli di AS. Para artisans juga menerima konsultasi one-on-one mengenai produk mereka. 

“Saya berharap kepada seluruh peserta workshop dan kurasi produk UKM DKI Jakarta dapat mengikuti kegiatan dengan baik, menyerap ilmu yang dibagikan oleh Ibu Isaacson, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh tersebut untuk mengelola usaha dan meningkatkan kreativitas dengan lebih baik. Dengan demikian para pelaku UKM Provinsi DKI Jakarta dapat terus eksis, bersinergi dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta siap memasuki pasar global yang lebih kompetitif,” tutur Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, pada sesi workshop dan kurasi Jumat (03/03).

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Erwita Dianti garisbawahi pentingnya kurasi dan workshop serta kesempatan untuk bergabung dalam pameran dagang internasional bagi artisans kriya Indonesia. Dianti menyampaikan bahwa subsector kriya merupakan industri yang sangat menjanjikan bagi Indonesia, di mana terdapat pertumbuhan ekspor sebesar 32.9% pada 2021. “Mengingat potensi ekspor produk kriya selama pandemi, kami akan secara aktif mendukung jenama/artisans kriya Indonesia untuk menembus pasar dunia,” tambahnya.

Paska kegiatan workshop dan konsultasi one-on-one, seluruh partisipan akan dikurasi oleh Kurator AS untuk berpartisipasi pada pameran dagang kriya di New York, Agustus 2023. Diharapkan para artisans yang lolos kurasi dapat mereplikasi kesuksesan partisipasi Indonesia dalam pameran dagang kriya New York pada tahun-tahun sebelumnya. “Kegiatan lokakarya dan kurasi ini merupakan dorongan yang kami (artisans) butuhkan untuk kembali bangkit dan memperluas bisnis kami setelah pandemi,” tutur salah satu peserta workshop.

Selain melakukan workshop bersama 109 artisans di Jakarta, tim kurasi juga mengunjungi INACRAFT, IFEX, dan melakukan kunjungan ke workshop artisan di Bali untuk melihat berbagai artisans kriya terbaik Indonesia yang berpotensi untuk dibawa ke New York. Tidak hanya itu, tim kurasi juga menyempatkan diri untuk melihat sekilas pembuatan hiasan maupun furnitur di Pulau Macan menggunakan bahan baku lokal dan berkelanjutan yaitu kayu laut.

Indonesian Artisan Course and Curation Program diinisiasi pada tahun 2016 melalui kolaborasi antara KJRI New York, Kurator Kriya AS Jennifer Isaacson, dan instansi mitra. Setelah sempat terhenti karena pandemi COVID-19 pada 2021-2022, program ini kembali dilaksanakan pada 2023.