Categories: AAPIEducationPolitics

Gonjang-ganjing Beasiswa Erina Gudono

Dugaan gratifikasi jet pribadi yang ditumpangi Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ke Amerika Serikat tak hanya membuat kehebohan di tanah air, namun mengalir jauh hingga ke negara Paman Sam.
Pada edisi Minggu 15/ 9,The Daily Pennsylvanian menurunkan berita bertajuk: Masyarakat Indonesia Desak Universitas Pennsylvania Cabut Beasiswa Menantu Presiden.
Ini menandai babak baru pemberitaan terkait kasus gratifikasi jet pribadi yang sedang membelit pasangan anak dan menantu presiden Jokowi sejak Juli lalu itu. Untuk pertama kalinya media di Amerika Serikat mengangkat perkara yang berhubungan dengan sang menantu presiden.
The Daily Pennsylvanian berdiri pada tahun 1885 dengan nama The Pennsylvanian
Media independen yang dikelola mahasiswa University of Pennsylvania itu memberitakan sejumlah orang Indonesia telah mendesak pihak universitas mencabut beasiswa Program Pendidikan Kebijakan Publik yang diberikan kepada Erina Gudono.
Meski tak secara langsung mengaitkan dengan kasus dugaan gratifikasi jet pribadi, namun pemberian beasiswa itu ditengarai berhubungan dengan latar belakang Erina Gudono sebagai menantu seorang presiden. Sejumlah warga Indonesia di Amerika menganggap tidak ada sesuatu yang istimewa hingga finalis Putri Indonesia 2022 itu memperoleh beasiswa, kecuali sebagai istri Kaesang.
Sebelumnya, para netizen mengkritik unggahan Erina Gudono yang mengumumkan ihwal dirinya memperoleh beasiswa di Upenn. Netizen juga mendesak pihak universitas agar mempertimbangkan kembali atau membatalkan pemberian beasiswa kepada Erina Gudono.
Patricia Kusumaningtyas (Columbia University)
Sementara itu, Patricia Kusumaningtyas, lulusan Columbia University, yang diwawancara The Daily Pennsyvanian menuturkan, gelombang kritik atas beasiswa Erina Gudono dipicu oleh gaya hidupnya yang mewah. Juga, ketidakpekaannya pada situasi sosial politik di Indonesia yang sedang memanas akibat kebijakan pemerintah yang dinilai jauh dari semangat reformasi.
Patricia Kusumaningtyas menekankan agar Erina “Seharusnya diberi kebebasan untuk menuntut ilmu lebih tinggi,” katanya. Patricia juga mengingatkan
agar Upenn “Mempertimbangkan lebih jauh calon penerima beasiswa, yang tangannya ternoda isu-isu hak asasi manusia dan kehidupan demokrasi di negerinya sendiri,” ujarnya.
Hingga tulisan ini diterbitkan, belum ada komentar dari Erina Gundono maupun pihak universitas. (BS/DP)
IL

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

1 week ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

2 weeks ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

3 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

4 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago