Photo by Nitish Meena on Unsplash
Presiden terpilih Donald Trump berencana melaksanakan apa yang disebutnya sebagai “program deportasi terbesar dalam sejarah Amerika” setelah pelantikannya bulan depan. Langkah kontroversial ini membuat banyak keluarga imigran menjalani masa liburan mereka dengan perasaan cemas dan takut.
Felipe Sousa-Lazaballet, pemimpin Hope CommUnity Center, sebuah organisasi nirlaba di Orlando, Florida, yang mendukung para imigran dan komunitas terpinggirkan, menyampaikan keprihatinannya. “Banyak dari kita yang merayakan Natal bersama sambil berpikir, ‘Ya Tuhan, apakah ini terakhir kalinya kita bisa merayakan Natal bersama anggota keluarga kita?'” ujarnya dengan nada sedih. “Ini benar-benar menyayat hati,” tambahnya.
Untuk memenuhi janji kampanye Trump yang ingin mendeportasi lebih dari 11 juta imigran tanpa dokumen, pemerintahan mendatang berencana menghapus kebijakan yang membatasi tindakan penegakan imigrasi di tempat-tempat sensitif seperti sekolah, gereja, dan rumah sakit, menurut laporan NBC News. “Hanya dengan cara seperti itu mereka dapat memenuhi target mendeportasi jutaan orang,” kata Sousa-Lazaballet.
NBC News berbicara dengan beberapa advokat hak imigran di empat negara bagian, yang semuanya melaporkan lonjakan kekhawatiran di kalangan imigran. Para advokat menerima banyak telepon dari individu dan keluarga yang ingin mengetahui hak-hak mereka, serta dari komunitas, sekolah, dan gereja yang bertanya bagaimana mereka dapat membantu.
Sebagai respons, berbagai organisasi nirlaba mulai mengadakan pelatihan tentang hak-hak imigran dan membantu keluarga mempersiapkan rencana darurat jika anggota keluarga mereka ditangkap atau dideportasi. “Kami ingin keluarga-keluarga ini siap menghadapi kemungkinan terburuk,” ujar salah satu advokat.
Javier Hidalgo, direktur hukum dari organisasi advokasi RAICES, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan baru yang semakin mempersempit ruang gerak imigran. Di Texas, misalnya, pemberlakuan undang-undang baru mewajibkan beberapa rumah sakit untuk menanyakan status keimigrasian pasien. “Kebijakan ini benar-benar mendorong para imigran lebih jauh ke dalam bayang-bayang gelap,” ujar Hidalgo dari kantornya di San Antonio.
Situasi ini tidak hanya menciptakan ketegangan di komunitas imigran, tetapi juga menimbulkan pertanyaan etis dan kemanusiaan yang mendalam. Sementara Trump bersiap untuk merealisasikan rencana ambisiusnya, ribuan keluarga menghadapi ketidakpastian yang membayangi masa depan mereka di Amerika.
-Ben Shahab-
Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…
Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…
Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…
Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…
Seorang diplomat Indonesia ditemukan tewas di sebuah guest house di Jakarta, Selasa lalu. Diplomat bernama…
View Comments
Nursing assignment help from this platform really made a difference in my academic journey. The experts knew exactly how to handle clinical case studies, care plans, and reflective writing. Everything was well-researched, properly formatted, and delivered on time. If you're a nursing student struggling with workload, this service is a huge help!