Profesor Teruna Siahaan: Terobosan Peptida dari University of Kansas

Teruna J. Siahaan, pria berdarah Batak ini, merupakan salah satu ilmuwan Indonesia paling berpengaruh di bidang farmasi dan kimia organik di dunia. Saat ini, ia menjabat sebagai Aya & Takeru Higuchi Distinguished Professor serta Associate Chair di Department of Pharmaceutical Chemistry, University of Kansas, Amerika Serikat. Ia dikenal luas atas kontribusinya dalam pengembangan teknologi targeted drug delivery menggunakan peptida, serta berbagai riset inovatif terkait penyembuhan penyakit autoimun dan gangguan sistem saraf pusat.

Awal Perjalanan: Dari Medan ke Dunia Akademik Internasional

Teruna menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di bidang Kimia Organik di Universitas Indonesia pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an. Kehausannya akan ilmu membawanya menempuh studi doktoral (Ph.D.) di University of Arizona, AS, pada tahun 1986, dengan fokus pada carbanion chemistry.

Setelah menyelesaikan Ph.D., Teruna melanjutkan riset postdoctoral di University of California, Santa Barbara, lalu bekerja di La Jolla Cancer Research Foundation dan Sterling Winthrop Pharmaceutical, tempat ia mengembangkan peptidomimetik untuk terapi kanker. Pada tahun 1991, ia bergabung dengan University of Kansas sebagai asisten profesor dan kemudian meraih posisi professor penuh serta penghargaan kehormatan sebagai Distinguished Professor pada tahun 2016.

Riset Inovatif: Membuka Jalur Obat ke Otak dan Sistem Imun

Bidang riset utama Teruna adalah bagaimana membawa molekul obat besar—seperti protein dan peptida—melewati penghalang biologis tubuh seperti dinding usus dan blood-brain barrier (BBB). Bersama timnya, ia berhasil mengembangkan pendekatan menggunakan peptida cadherin untuk membuka celah antar sel dan memfasilitasi penetrasi obat ke jaringan sasaran, termasuk ke otak.

Riset lainnya mencakup penggunaan peptida ICAM-1/LFA-1 untuk menargetkan sel imun, yang membuka peluang terapi untuk penyakit seperti multiple sclerosis, diabetes tipe 1, dan rheumatoid arthritis. Inovasi-inovasinya telah menghasilkan lebih dari 180 artikel ilmiah, puluhan bab buku, dan belasan paten.

Pengakuan dan Peran Global

Teruna telah menerima berbagai penghargaan internasional, seperti Clark W. Smith Fellowship, Pfizer Research Award, dan PhRMA Foundation Award. Ia juga menjadi reviewer tetap untuk berbagai lembaga hibah seperti NIH (National Institutes of Health), Alzheimer’s Association, dan National MS Society.

Selain aktif sebagai peneliti, Teruna juga merupakan mentor bagi banyak mahasiswa S1, S2, doktoral, dan peneliti postdoktoral, termasuk dari Indonesia. Ia kerap menjadi pembicara tamu di seminar riset dan kuliah umum tentang etika penelitian di berbagai universitas, termasuk Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Profesor Teruna J. Siahaan baru saja dinobatkan sebagai salah satu Top Scholar 2024 oleh ScholarGPS, lembaga pemeringkat global yang mengukur produktivitas, dampak, dan kualitas karya ilmiah secara kuantitatif. Dalam daftar ScholarGPS 2024, Profesor Siahaan termasuk dalam 0,5% teratas ilmuwan paling berpengaruh di dunia dari lebih dari 30 juta profil ilmuwan yang dinilai. Ia meraih peringkat tinggi dalam sejumlah bidang riset, termasuk:

#145 untuk Targeted Drug Delivery
#161 untuk Cell Adhesion
#370 untuk Peptide
#1.089 untuk Adhesion

Peringkat ini mencerminkan kontribusi luar biasa Teruna di bidang pengembangan metode penghantaran obat, khususnya dalam mengatasi hambatan biologis seperti blood-brain barrier.

Pengakuan ini menambah panjang daftar prestasi Profesor Teruna Siahaan yang telah menerbitkan lebih dari 180 artikel ilmiah dan puluhan bab buku, serta membimbing banyak ilmuwan muda dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Komitmen pada Pendidikan dan Indonesia

Meski telah menetap di AS selama lebih dari tiga dekade, Teruna tak melupakan akar budayanya. Ia dikenal sebagai ilmuwan yang senantiasa membuka pintu kolaborasi bagi akademisi dan mahasiswa dari Indonesia untuk belajar dan meneliti di luar negeri.

Kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan, integritas dalam riset, serta komitmennya terhadap pendidikan global telah menjadikan Profesor Teruna J. Siahaan sebagai sosok inspiratif—baik di ranah akademik internasional maupun sebagai duta ilmuwan Indonesia di panggung dunia.

-Tim Lantern-