Menurut rencana sekitar 5 ribu tahanan imigran asing akan dikirim ke kawasan tahanan imigran baru di Florida, awal Juli besok. Tepatnya di kawasan lapangan udara Everglades sekitar Barat Kota Miami, Florida.
James Uthmeier, Jaksa Agung Negara Bagian Florida yang mengusulkan lokasi itu sejak pekan lalu, menyebutkan bahwa kawasan itu adalah pilihan tepat untuk menampung para tahanan imigrasi sementara waktu. ‘’Ini adalah pilihan paling tepat seperti yang saya sebut sebagai ‘’Alligator Alcatraz’’, kata Uthmeier dengan bangga.
Sebab, lanjutnya lagi, kawasan sepanjang 30 miles atau sekitar 48,5 kilometer persegi itu sangat efisien dan hemat untuk membangun fasilitas tahanan, karena kita tidak perlu melakukan investasi besar. ‘’Pokoknya jika ada tahanan yang melarikan diri, tidak perlu menunggu lama. Mereka akan dimangsa buaya dan ular Pyton,’’ sambungnya.
Menurut The Gator Park Airboat Tour, jumlah populasi buaya di Everglades National Park sekitar 200 ribu ekor. Sedangkan di Florida 1,3 juta ekor menurut Defender of Wildlife. Sedangkan jumlah populasi Ular Phyton Burma, jenis yg banyak terdapat di kawasan itu, sekitar 100 ribu sampai 300 ribu.
Rumah-rumah tahanan imigran yang baru itu berupa puluhan peti kemas yang berjejer di kawasan bernama “Everglades Jetport”. Yaitu lokasi latihan terbang dan mendarat pesawat tempur yang pembangunannya dihentikan 1970-an karena dianggap merusak lingkungan.
‘’Kita tak perlu lagi mendirikan bangunan baru lagi untuk menampung 5 ribu tahanan imigrasi yang selama ini berdesakan di sejumlah fasilitas tahanan imigrasi di seluruh AS, ujar Uthmeyer menambahkan. Sejauh ini jumlah total tahanan imigran di seluruh AS mendekati 60 ribu jiwa. Harian Indonesia Globe menyebut sekitar 4200 imigran Indonesia yang ditangkap sejak tahun lalu. Belum jelas berapa yang masih ditahan atau dipulangkan.
Sampai akhir pekan lalu, kegiatan pembangunan kawasan penampungan imigrasi di bekas kawasan lepas landas pesawat, masih berlangsung siang malam. Bangunan berbentuk peti kemas berwarna putih berjendela – konon tanpa dilengkapi pendingin – berjajar rapi di sepanjang tepian landasan pacu.
Dalam penjelasannya di sebuah acara televisi, James Uthmeier, Jaksa Agung Negara Bagian Florida, mengungkapkan untuk awal bulan Juli pembangunan 5 ribu tempat tidur selesai. Dan dilanjutkan pembangunan ribuan tempat tidur tambahan lagi. ‘’Tidak perlu batu bata dan semen berbiaya besar,’’ ujar James Uthmeier. ‘’Kami berterima kasih kepada alam yang memberi fasilitas batas alami (berupa sarang buaya dan ular Pyton},’’ katanya.
Tentu saja, penampungan baru Alcatraz di Florida mengundang protes beberapa pihak. Satu di antaranya dari Nayna Gupta. Direktur kebijaksanaan Dewan Imigrasi AS, menuliskan di social media meragukan kondisi para tahanan imigrasi di fasilitas baru. ‘’Mereka tidak bisa bernafas dan tidak bisa melihat ke luar,’’ katanya.
Sementara Alex Howard, mantan jurubicara Departemen Homeland & Security di bawah Presiden Joe Biden menyebut proyek tiruan Guantanamo di tengah rawa ini menggambarkan campuran antara kekejaman dan teater politik. ‘’Kalian tidak bisa menyelesaikan masalah kemanusiaan dengan mengguyur dana $ 450 juta di tengah hujan badai,’’ kata Alex Howard.
Sebutan Alcatraz diambil dari nama sebuah penjara yang terletak di Pulau Alcatraz, lepas pantai San Franciso. Rumah tahanan yang dibangun tahun 1934 tadinya penjara militer. Pada 1986 diubah fungsinya sebagai kawasan wisata dan Kawasan Sejarah Nasional di San Francisco.
Sementara itu, terdengar kabar, ada lima warga Indonesia yang terkena razia saat mereka tengah bekerja di sebuah rumah makan Asia di West Virginia, pekan lalu. Kelima anak-anak muda Indonesia itu disebut sebagai awak kapal yang tak bersedia pulang ke tanah air dan hidup tak resmi di AS.
‘’Istilahnya mereka rata-rata masuk AS lewat jump ship atau loncat kapal,’’ tutur sebuah sumber yang dekat dengan para warga Indonesia itu. ‘’Kini petugas imigrasi ICE tidak menanyakan lagi apakah prosesnya pemutihan atau permohonan suaka politik, melainkan mempertanyakan kenapa melarikan diri dan loncat dari kapal,’’ ujar sebuah sumber yang dekat dengan kelima warga RI yang baru saja tertangkap itu.
Kini kelima warga Indonesia itu di lokasi tahanan imigrasi yang sama di Charleston, West Virginia. Ada kemungkinan dipisahkan bila dianggap perlu. (DP).
The piece displays the conditions inside the Florida immigrant detention complex, similar to Alcatraz, and raises human rights concerns. i.e. with justice and fairness in cheap law assignment writing services, who is accountable?