Dua wartawan asing tuntut Pemerintah AS

Dua wartawan keturunan Arab menuntut Presiden Donald Trump dan pejabat AS lainnya, karena menjadikan keduanya dalam daftar hitam yang hendak dihabisi.

Politico mengabarkan Jumat (31/3/2017), kedua wartawan itu adalah Ahmad Zaidan, bekas kepala biro Al Jazeera di Islamabad, Pakistan, dan wartawan lepas bernama Bilal Kareem. Mereka mengirim gugatannya ke sebuah pengadilan di Washington DC.

Dalam tuntutannya, Ahmad Zaidan dan Bilal Kareem menyebutkan, nama mereka masuk dalam daftar hitam di bawah Pemerintahan Presiden Barrack Obama. Gara-garanya, kedua wartawan yang kebanyakan beroperasi di Pakistan itu, melakukan serangkaian wawancara dengan Osama bin Laden, bekas pemimpin Al Qaeda. Tak hanya itu. Ahmad Zaidan, warga Suriah berdarah Pakistan itu dituduh menjadi anggota Al Qaida dan Ikhwanul Muslimun, dan termasuk dalam daftar hitam teroris.

Bilal Abdul kareem

Dalam tuntutan yang dilayangkan lewat Reprieve, kelompok hak asasi manusia, kedua wartawan itu membantah tuduhan AS yang menyebut mereka adalah antek Al Qaeda dan Taliban.

Tuntutan itu dilayangkan, karena mereka bakal mengalami nasib seperti Anwar Al-Awlaki. Pemimpin Al Qaida untuk kawasan Arab ini pernah menuntut Pemerintah Washington, karena namanya masuk dalam daftar hitam yang bakal dihabisi. Tuntutan itu ditolak pada tahun 2011, dan Al-Awlaki terbunuh dalam sebuah serangan drone di Yaman. Dua pekan kemudian, putra Al-Awlaki berusia 16 tahun juga tewas dalam serangan drone AS.

 

Proses tuntutan itu sangat panjang,’’ tutur Jeffrey Robinson, pengacara kedua wartawan itu. ‘’Kami butuh orang-orang yang menolak nama kedua wartawan itu dimasukkan dalam daftar hitam serangan drone,’’ sambung Robinson. Gara-gara jadi target AS, Ahmad Zaidan dipaksa meninggalkan Pakistan dan ditempatkan di Qatar. Sedangkan Bilal Kareem masih melakukan reportase dari Suriah.

.

Recent Posts

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

6 days ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

2 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

4 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

4 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

1 month ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

2 months ago