Categories: DiasporaPolitics

Masjid Liberal Gelar Sholat Pertama di Berlin

Sebuah masjid beraliran liberal membuka pintu bagi siapa saja yang hendak ikut sholat pertamanya di Gereja St. John dekat Tiergaten, Berlin, Jumat (16/6/2017).

Deutsche Welle mengabarkan, masjid yang didirikan Seyran Ates itu dinamai Masjid Ruschd-Goethe. Mengambil nama filosof Ibn Ruschd (1126-1198) dan filosof Jerman Wolfgang van Goethe (1749-1832). Kaum lelaki dan perempuan diminta untuk melakukan sholat secara bersamaan, dan Al-Quran harus diinterpretasikan secara historis dan kritis.

‘’Masjid ini dibuka untuk semua orang,’’ tutur Seyran Ates, 54, aktivis perempuan yang memprakarsai pembukaan masjid itu. ‘’Tidak seorang pun mengenakan niqab atau burka,’’ tutur Seyran Ates, yang juga berprofesi sebagai pengacara dan penulis kepada ‘Spiegel Online’. Seyran Ates, imigran asal Turki, memimpin sholat Jumat sejumlah umat yang hadir dalam pembukaan masjid yang berlangsung di lantai tiga Gereja St. John. Buku karya Seyran Ates, berjudul ‘Selam, Frau Imamin’ atau Salam, Nyonya Imam juga resmi diterbitkan dalam kesempatan itu.

Dalam artikelnya di harian ‘Die Zeit’, Seyran menuliskan bahwa ia telah lama menunggu seorang imam yang lebih paham Al Quran untuk memimpin sholat di Masjid Ruschd-Goethe itu. ‘’Tapi saya seperti menunggu godot karena tak seorang pun menyediakan diri, sehingga sholat Jumat pertama ini terpaksa saya pimpin,’’ kata Seyran, yang mengaku masih menjalani latihan sebagai imam. ‘’Dengan mendirikan masjid liberal, Ates seakan tampil menjadi pemimpin Islam modern,’’ ujar Fabian Wittreck, profesor Politik dan Agama di Universitas Munster.

Setelah serangan kelompok militan Muslim di Manchester dan London, ‘’Umat Muslim harus bertindak. Mayoritas Muslim harus bertanggung jawab untuk menentang aksi militansi itu,’’ kata Ates kepada wartawan. ‘’Saya khawatir, kini setiap warga Muslim akan dihadapkan pada satu pertanyaan: Apa yang kalian lakukan bila agama kalian disalahgunakan dan didiskreditkan?,’’ ujar Ates. ‘’Dengan mendirikan Masjid Ibn Rushd Goethe, kami mencoba memberikan jawabnya,’’ ujar Seyran Ates, yang mengaku sering menerima ancaman tersebut.

SaveSave

.

View Comments

  • Hey There. I found your weblog the usage of msn.
    This is an extremely smartly written article. I will make sure to bookmark
    it and return to read extra of your helpful info. Thanks
    for the post. I will certainly comeback.

  • Wow, this post is fastidious, my sister is analyzing these things, so I
    am going to convey her.

  • This post presents clear idea in support of the new viewers
    of blogging, that actually how to do blogging and site-building.

Recent Posts

Di Balik Kisah Gaza: Ratusan Mahasiswa Ditangkap, Apa Kata Koalisi HAM?

Aksi Israel di Gaza membuat banyak mahasiswa di hampir seluruh penjuru dunia bangkit dan protes.…

3 days ago

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

2 weeks ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

2 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

3 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

4 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

4 weeks ago