Categories: Uncategorized

Ratusan karyawan dan wartawan mundur dari NYT

Setelah nasibnya tak menentu selama beberapa bulan, Harian The New York Times memberhentikan ratusan karyawannya pekan ini. CNN Money mengungkapkan Jumat (28/7/2017) satu di antaranya adalah Michael Gordon, koresponden keamanan nasional yang akan keluar terhitung September nanti.

 

Gordon yang telah bekerja selama 30 tahun itu merupakan wartawan kondang Times yang mundur bersama wartawan terkenal lainnya. Termasuk Michiko Kukatani, penulis resensi buku, lalu James Risen, reporter pemenang Pulitzer dan Bruce Headlam redaktur pelaksana, serta Charles Duhigg, kolomnis pemenang Pulitzer.

Mereka terkena Program Buyout yang tenggat waktunya 20 Juli lalu. Sekitar 100 anggota jajaran redaksi juga diperkirakan mengundurkan diri, setelah prosesnya selesai. Program perampingan tenaga kerja yang diumumkan Eksekutif Editor Dean Baquet dan Redaktur Umum Joe Kahn, akhir Mei lalu, yang intinya akan menghapus posisi editor naskah dari harian tersebut. ‘’Program ini dimaksudkan untuk merampingkan sejumlah lapisan di jajaran redaksi dan sistem produksi. Serta mengurangi jumlah editor di harian ini,’’ kata Baquet dan Joe Kahn.

Menurut serikat pekerja karyawan Times, sejak itu, sekitar 100 posisi editor naskah dihapus, dan 64 di antaranya ditawawri jabatan lain di perusahaan New York Times Inc. 81 orang mengajukan permohonan, termasuk lebih dari 30 staf redaksi dan belasan editor senior. Waktu itu, banyak wartawan yang walk-out sebagai sikap solidaritas terhadap rekan-rekan editor naskah. ‘’Mungkin ini ambruknya moral terburuk yang pernah saya saksikan,’’ kata seorang reporter yang baru beberapa tahun bergabung dengan The Times.

Meski demikian, The Times menyatakan bahwa edisi digital menunjukkan tanda-tanda cerah. Untuk pertama kali, perolehan iklan makin meningkat, sejak tahun 2014 lalu. Grant Glickson, presiden serikat pekerja dan karyawan Times berharap agar jumlah karyawan yang dipangkas menurun. ‘’Tidak ada alasan memberhentikan karyawan yang bekerja rajin. Sudah beberapa tahun mereka tidak serajin seperti ini,’’ kata Grant Glickson.

SaveSave

.

Recent Posts

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

4 days ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

5 days ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

2 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

4 weeks ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

1 month ago

Skandal Seks Belasan Biksu Mengguncang Thailand

Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…

3 months ago