Palestina Resmi Jadi Anggota Interpol

Organisasi Polisi Internasional, Interpol, menyetujui Negara Palestina menjadi anggota penuh dalam sidang umum Interpol yang digelar di Beijing, China, Rabu (27/9/2017).

Seperti dikutip Kantor berita Reuters, badan polisi internasional itu menyebutkan, ‘’Negara Palestina dan Kepulauan Solomon kini menjadi anggota Interpol,’’ tulis Interpol dalam twitternya. Hal itu disambut gembira oleh Organisasi Pembebasan Palestina, PLO yang menyebutkan lebih dari 75 persen anggota Interpol memberikan suara mendukung Palestina menjadi anggota. Dengan demikian Interpol kini memiliki 192 negara anggota di seluruh dunia.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengungkapkan pernyataan resminya, ‘’Kemenangan ini terwujud karena posisi prinsip-prinsip dari mayoritas anggota Interpol,’’ katanya. ‘’Dalam kesempatan ini, Negara Palestina menekankan komitmennya untuk memenuhi kewajiban dan peranannya memerangi aksi kriminal dan penegakan hukum,’’ sambung Maliki.

Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan keputusan itu, ‘’Akan merugikan kemungkinan mewujudkan perdamaian,’’ katanya. Dalam pertemuannya dengan Jason Greenbalt, utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Netanyahu mengungkapkan, ‘’Perang diplomatik yang dilancarkan Palestina tidak akan berhasil,’’ katanya. Sementara itu, Senator Demokrat Ben Cardin, dari Maryland mengungkapkan ‘’Menggunakan organisasi internasional hanya merupakan langkah mundur. Hanya satu jalan yang harus ditempuh: Berdirinya dua negara yang saling hidup damai,’’ kata Ben Cardin.

Sebaliknya, Omar Awadallah, kepala departemen organisasi Kementerian Luar Negeri Palestina di PBB menjelaskan bahwa Palestina kini memiliki hak untuk menggugat siapapun. ‘’Secara teori, statusnya di Interpol dapat digunakan untuk menuntut melawan Israel yang melakukan aksi kriminal terhadap kawasan Palestina,’’ kata Omar Awadallah.

Perdana Menteri Palestina telah mengirimkan permohonan menjadi anggota Interpol sejak tahun 2015. Pada Juli lalu, permohonan tertulis dilayangkan ke Markas Besar Interpol di Lyon, Prancis, dengan janji: Organisasi PLO tidak akan menggunakan politik, militer, rasialisme atau agama untuk mencampuri kegiatannya dan bekerjasama dengan Interpol. Pernyataan resmi itu pun disetujui di menit-menit terakhir sidang Interpol dan Palestina dinyatakan sebagai anggota penuh Interpol.

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

4 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

6 days ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

2 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago