Categories: AchievementPolitics

Perempuan tanpa kerudung tak lagi ditangkap di Iran

Kaum perempuan tidak lagi ditahan bila tidak mengenakan hijab, atau berdandan bahkan mengenakan pemoles kuku.

The Wall Street Journal mengabarkan, ketentuan baru itu dikeluarkan oleh kepolisian Iran Rabu (27/12/2017). Sebaliknya, bagi mereka yang melakukan pelanggaran, akan diminta mengikuti kelas ‘’Nilai-nilai Keislaman’’. Namun, jika masih melakukan pelanggaran, mereka juga akan diadili, tulis Wall Street Journal.

‘’Berdasarkan orientasi sosial dan pendekatan lain, polisi tidak akan melakukan penahanan bagi mereka yang tidak menghormati nilai-nilai Islam,’’ tutur Brigadir Jenderal Hossein Rahimi. Komandan kepolisian Teheran ini menambahkan, ‘’Mereka akan kami beri pelajaran,’’ katanya.

Seperti diketahui sejak Revolusi Iran tahun 1979, para perempuan Iran diwajibkan mengenakan penutup kepala atau hijab. Selama itu pula, banyak perempuan Iran yang menentang keputusan Pemerintah Iran tersebut. Bahkan banyak di antaranya yang melakukan protes lewat media sosial dan berdemo di jalan-jalan raya. Keputusan ini merupakan salah satu langkah baru pemerintahan Presiden Hassan Rouhani, yang dinilai moderat.

Meski peraturan telah dilonggarkan, namun masih saja ada yang protes. Di antaranya Masih Alinejad, aktivis perempuan Iran yang menuduh Pemerintah Teheran menghindari solusi yang kini diberlakukan. ‘’Mereka seharusnya tahu dan mengerti, di jaman sekarang, cara berpakaian kaum perempuan bukanlah urusan mereka,’’ tulis Masih Alinejad dalam akun Instagram miliknya. ‘’Ini cuma kemenangan kecil yang belum tuntas. Kemenangan total adalah menghapuskan keharusan berjilbab,’’ tulisnya lagi.

Tahun lalu, Brigjen Hossein Rahimi mengerahkan 7 ribu polisi moral berpakaian preman untuk melakukan razia. Mereka yang tidak mengenakan hijab atau mencopot hijabnya di dalam mobil bakal ditahan. Termasuk juga mereka yang menyetir ugal-ugalan, melakukan aksi parade dan mereka yang melakukan pelecehan seksual kepada kaum hawa.

Pekan lalu, kepolisian kota Teheran menangkap 230 warga ibukota yang kedapatan minum alkohol dan menari-nari, saat merayakan datangnya musim dingin di Iran.

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

1 week ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

2 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

3 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

3 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago