Pusat Dirgantara Filipina Ditutup Karena Tak Hasilkan Pesawat

Pemerintah Filipina membubarkan Badan Pengembangan Dirgantara Filipina, PADC, karena tidak pernah membuat sebuah pesawat pun sejak didirikan selama 45 tahun.

Harian Inquirer.net mengabarkan Rabu (27/12/2017), hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Filipina Carlos G. Dominguez III dalam sebuah pertemuan dua pekan lalu. ‘’Seharusnya mereka mendisain sebuah pesawat,’’ kata Carlos Dominugez. ‘’Setelah 45 tahun tidak menghasilkan apa-apa. Padahal itu adalah tugas mereka,’’ lanjutnya. Selain itu, Carlos G. Dominguez juga membubarkan Perusahaan Kereta Api Luzon Utara, NLRC, karena dinilai tidak diperlukan lagi.

Badan Pengembangan Dirgantara Filipina, PADC yang didirikan tahun 1973 itu diberi mandat untuk mengambil alih kegiatan bisnis dan pembangunan aviasi dan kedirgantaraan Filipina. Termasuk mendisain, memproduksi dan menjual beberapa bentuk pesawat dan mengembangkan kemampuan petugas lokal melakukan prawatan, perbaikan pesawat dan modifikasi peralatan pesawat. Namun sayang, PADC tidak menghasilkan apapun.

Demikian juga yang dialami NLRC. Perusahaan kereta api yang menjadi proyek mercusuar bekas Presiden Gloria Macapagal Arroyo itu, tidak menghasilkan apapun. Padahal menurut rencana, NLRC diminta membangun jalur kereta sepanjang 80 kilometer yang menghubungkan Kota Caloocan dengan Bandara internasional di Teluk Clark di Pampanga. Proyek itu pernah ditinjau kembali oleh Presiden Benigno Aquino III, penggantinya yang curiga dengan kerjasama antara NLRC dengan China National Machinery and Equipment Corp, yang membangun jalur itu.

Memang ditemukan beberapa bukti bahwa proyek itu terlalu tinggi biayanya. Dari semula $ 503 juta membengkak $ 2 miliar, tapi tetap saja jalur kereta tersebut tidak pernah selesai. Sehingga Komisi Pengendali Perusahaan milik Pemerintah Filipina, GCG, akhirnya memutuskan agar proyek itu dihentikan dan badan NLRC dibubarkan. Tak jelas bagaimana nasib pendanaan yang meroket sampai $ 2 miliar itu.

.

Recent Posts

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

4 days ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

3 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 month ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 months ago