Categories: EconomyPolitics

35 Wanita Iran Ditangkap Karena Pengin Nonton Bola

Pemerintah Iran menahan 35 perempuan yang mencoba masuk ke sebuah stadion utama Azadi, Teheran, untuk menyaksikan pertandingan sepakbola, Kamis (2/3/2018).

BBC mengabarkan, hari itu digelar pertandingan sepakbola antara dua kesebelasan dari Kota Teheran. Yakni, Estaqlal melawan Persepolis. Beberapa hari sebelumnya, sebuah seruan dipasang di linimasa Facebook yang meminta kaum wanita Iran untuk melakukan protes menentang larangan menonton sepakbola di Azadi.

‘’Presiden Fifa akan hadir di stadion besok,’’ tulis Masih Alijenad, wanita aktivis Iran yang menyerukan imbauan itu. ‘’Saya minta agar kaum perempuan berdiri di luar stadion dan minta kaum pria agar tidak masuk ke stadion bila tidak disertai mereka,’’ sambung Alijenad.

Sementara itu, pengguna Facebook lainnya menggunakan ‘Hak Dasar’ bagi kaum wanita untuk masuk ke dalam stadion dengan kaum pria. ‘’Pertandingan ini merupakan kesempatan istimewa untuk mematahkan larangan tabu yang diterapkan sejak 35 tahun. Sedangkan pengguna Facebook lain mengecam Pemerintah Iran sebagai hipokrit. ‘’Stadion Azadi berarti stadion kebebasan. Tapi mereka melarang separuh penduduk masuk ke stadion yang melambangkan kebebasan itu,’’ tulisnya.

Ke-35 wanita itu ditangkap pada saat berusaha menyelinap masuk ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan yang dianggap sangat penting itu. Maklum pertandingan itu dihadiri oleh sejumlah pejabat Iran, termasuk Menteri Olahraga Iran Masoud Soltanifar dan Presiden Fifa Gianni Infantino.

Pemerintah Iran belakangan menyatakan bahwa ke-35 wanita itu tidak ditangkap, melainkan dipindahkan ke tempat lain. Tak jelas, apakah mereka ditahan, mengingat sebelumnya terdengar kabar ada dua wanita yang ditahan. Kepada para wartawan, Gianni Infantino menegaskan bahwa olahraga tidak boleh digunakan dalam politik. ‘’Banyak isu politik yang terjadi antara negara-negara di dunia, tapi pertandingan sepakbola ini tidak boleh ada dampaknya,’’ kata Gianni Infantino.

Sementara itu, Presiden Hassan Rouhani yang ditemui Gianni menegaskan permintaannya. ‘’Fifa tidak boleh melarang orang yang menonton sepakbola di stadion mereka sendiri,’’ kata Rouhani. Maksudnya, mungkin agar Fifa tidak menjatuhkan sanksi pada Negara Iran gara-gara insiden ke-35 wanita itu.

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

1 week ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

1 week ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

2 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago