Categories: ImmigrationPolitics

Upaya Deportasi Imigran Gelap Dipercepat Agar Ruang Tahanan Kosong

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan perintah agar upaya deportasi imigran gelap dilakukan secepat mungkin. Perintah yang dikeluarkan Senin 22 Juli 2019 itu juga menyebutkan, hal itu diterapkan bukan saja terhadap imigran gelap yang tertangkap melintas perbatasan Selatan Mexico-AS, tetapi juga perbatasan lainnya.

 

Peraturan baru yang dikeluarkan Federal Register, juga menetapkan, imigran lompat pagar yang tidak mampu membuktikan dirinya berada di AS sejak dua tahun, juga akan dideportasi.

Pemerintah Washington DC mengungkapkan, langkah deportasi – terutama bagi keluarga Amerika Latin — dipercepat agar fasilitas tahanan imigran bisa segera dikosongkan. Dan, yang tak kalah pentingnya, agar 90 ribu kasus imigrasi yang masih terganjal di pengadilan segera diselesaikan.

Langkah baru Pemerintah Presiden Donald Trump itu, mengundang protes berbagai pihak. Termasuk dari The American Civil Liberties Union, ACLU. Organisasi pembela kaum migran asing itu berencana menggugatnya ke pengadilan. ”Para imigran yang sudah berdiam bertahun-tahun di AS, juga bakal dideportasi. Prosesnya lebih cepat dibandingkan proses pengadilan pelanggaran lalu lintas,” ujar Omar Jadwat, Direktur Proyek Hak-hak Imigran ACLU.

 

Hal yang sama juga disuarakan Stephen Yale-Loehr. Profesor di Cornell Law School ini khawatir bakal ada warga AS yang terkena deportasi juga. ”Kita tidak bisa menggugat lagi ke pengadilan,” katanya.

Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri, DHS menyodorkan data bahwa sekitar 37% dari sekitar 20 ribu imigran yang berurusan dengan ICE, ternyata hanya tinggal tak lebih dari dua tahun. Berdasarkan peraturan baru DHS ini, maka mereka bisa segera dideportasi. Termasuk juga mereka yang tak bisa membuktikan bahwa negaranya tidak aman dan mereka bakal dieksekusi, bila pulang ke tanah airnya. (DP)

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

6 days ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

7 days ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

2 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago