Bank Sentral AS mengungkapkan total utang domestik non-finansial meningkat hingga $ 55,9 triliun. Dalam pengumuman yang disampaikan Kamis 11 Juni 2020 ini, Bank Sentral AS atau Federal Reserve juga menyebutkan nilai saham turun menjadi $ 110.8 trilyun, akibat pandemi Virus Corona.
Meski demikian, Wall Street masih bertahan bahkan sedikit naik setelah terpuruk Maret silam. Nilai ekuitas turun $ 7,8 trilyun, sementara real estate naik sekitar $ 400 miliar dalam triwulan pertama 2020.
Utang terbesar masih di bidang bisnis dengan kenaikan 18,8%, sedangkan utang pemerintah federal juga meningkat 14,3%. Total utang federal melewati angka $ 26 trilyun. Utang kebutuhan rumah tangga yang naik, dipicu meningkatnya cicilan rumah sebesar 3,2%, sementara utang konsumen naik 1,6%.
Awal pekan ini, Biro Riset Ekonomi National menyatakan, resesi dimulai Februari silam. Pasar saham bertahan di bulan yang sama kemudian naik sedikit bulan Maret lalu. (CNBC)
Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…
Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…
Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…
Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…
Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…
Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…