Sehari 200 Ribu Warga AS Jadi Korban Virus Covid-19

Bulan November adalah hari terburuk bagi AS. Sebab setiap hari hampir 200.000 orang dikabarkan tewas terkena Covid-19. Meningkatnya jumlah korban itu diperkirakan bakal semakin meningkat di saat liburan Thanksgiving Day, pekan depan.

Di acara yang mirip berlebaran di Indonesia itu, setiap warga AS akan pulang kampung untuk merayakan hari Kasih Sayang itu. ”Pandemi ini akan semakin cepat menular dan makin luas. Yang membuat saya makin khawatir, pandemi ini bakal makin lama,” tutur Deborah Birx, koordinator gugus tugas Virus Corona Gedung Putih kepada CNN, Sabtu 21 November 2020.

 

Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, CDC mengimbau agar warga AS tidak perlu pulang kampung dan merayakan hari Kasih Sayang di rumah masing-masing. Menurut data CDC, infeksi COVID-19 disebarkan oleh orang-orang yang tidak mengidap gejala penyakit itu. ”Karena itu, saya mengimbau agar mereka yang kangen atau rindu pulkam, sebaiknya dibatalkan saja,” tutur Dr. Chris Pernell.

Jika harus pulang kampung juga, mereka yang akan bertemu keluarga, sebaiknya menerapkan karantina mandiri selama 14 hari sebelum mengunjungi keluarganya. Sedikitnya 24 rumah sakit di seluruh AS mengalami kekurangan tenaga medis. Sejumlah negara bagian yang mengalami krisis adalah Texas, Wisconsin, Illinois, Minnesota and North dan South Dakota. Padahal negara-negara bagian ini mengalami infeksi paling tinggi.

Sementara itu, Pfizer dan BioNTech telah mengirimkan sampel vaksin ke US Food and Drug Administration, FDA agar diizinkan menyebarkan vaksin penangkal Covid itu. Awal pekan lalu, Pfizer mengungkapkan vaksin produksinya memasuki tahap 3 dan menunjukkan 95% efektif menalindungi inveksi, bahkan bagi penderita berusia lanjut.

 

Trump Jr, putra tertua Presiden Donald Trump dinyatakan positif virus Covid-19 dan tengah menjalani karantina mandiri sejak awal pekan ini. Sabtu ini, Presiden Trump mengabarkan lewat Twitter bahwa putranya mulai membaik.

Selain Trump Jr, ada belasan orang terdekat Presiden Trump yang terjangkit virus mematikan itu. Di antaranya Andrew Guiliani, putra penasehat hukum Gedung Putih Rudy Guiliani. Juga Hannah MacInis, salah seorang pembantu dekat Wapres Mike Pence yang diketahui positif sejak awal bulan ini. Selain itu, sejumlah pembantu dekat Mike Pence lainnya juga telah terkena Covid-19. Mereka adalah direktur komunikasi kantor wakil presiden, juga sekretaris persnya yang kini telah sembuh dan kepala staf wakil presiden AS. (DP)

.

View Comments

  • Thank you, your article surprised me, there is such an excellent point of view. Thank you for sharing, I learned a lot.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

3 weeks ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

3 weeks ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

4 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

1 month ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 months ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 months ago