Bongkar Perkosaan di Kementerian Koperasi, Situs Konde Tak Bisa Diakses

Situs Konde.co tidak dapat dibuka Senin malam kemarin. Situs yang hampir seluruhnya berisi pembelaan terhadap kaum hawa Indonesia itu ‘’Mengalami serangan DDOS,’’ tulis Luviana, Pemimpin Redaksi Konde.co. 

Dalam surat edaran yang tersebar ke sejumlah media massa dan sejumlah media sosial lainnya, Konde.co ‘’Tiba-tiba tidak bisa diakses sampai pernyataan ini dibuat,’’ lanjut Luviana, pemimpin redaksi Konde.co.

Menurut laman tersebut, penyebab utama serangan itu, karena Konde.co menurunkan laporan rinci tentang kasus pemerkosaan yang terjadi di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, UKM. Pelakunya adalah 4 orang karyawan kementerian itu terhadap seorang perempuan yang juga bekerja di kantor kementerian yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kav 3-4 Kuningan, Jakarta Pusat.

Bahkan, menurut surat edaran itu, setelah diperkosa, korban dipaksa menikah dengan salah seorang pelakunya. ‘’Pernikahan yang hanya berlangsung sesaat itu ternyata dilakukan untuk membebaskan para pelaku dari hukuman penjara,’’ bunyi edaran Konde.co

Belum jelas siapa pelakunya, meski dugaan keras mengarah ke oknum kelompok kriminal di departemen tersebut. Tim Ilmu Teknologi Konde.com sempat menelusuri pengunaan bandwith yang mencurigakan. Lalu lintas sangat padat secara drastis, dan load CPU menjadi sangat tinggi padahal tidak ada proses yang dieksekusi yang mengakibatkan kinerja menjadi menurun sampai dengan website tidak bisa diakses.

Menurut Luviana, kasus ini merupakan serangan kedua kalinya yang dialami Konde.co terkait berita kekerasan seksual yang dipublikasikan. Kasus pertama menimpa Konde.co pada Mei tahun 2020. Tak cuma itu, Twitter Konde saat itu juga terkena hack ketika Konde.co melakukan diskusi kekerasan seksual. ‘’Setelah itu kami tidak bisa mengakses twitter kami kembali,’’ lanjut Luviana.

Selanjutnya, Konde.co menegaskan lagi bahwa ‘’Kekerasan seksual merupakan tragedi yang menyerang para perempuan di Indonesia dan media yang menulis tentang kasus ini.

‘’Kami menyerukan pada media di Indonesia agar tidak surut dalam memberitakan kekerasan seksual, dan menolak segala bentuk kekerasan termasuk kekerasan digital yang menyerang media,’’ tulis Luviana, Pemimpin Redaksi Konde.co menutup pernyataan resminya. (DP)

Konde.co adalah media daring yang mengusung perspektif perempuan dan kaum minoritas dengan fokus mengangkat isu kesetaraan gender dan minoritas. Situs ini didirikan pada tanggal 8 Maret 2016 oleh beberapa orang yang tergabung dalam sebuah komunitas bernama Konde Institute. Nama konde sendiri diambil merujuk kepada konde yang sering dipakai perempuan yang menggambarkan sifat dan budaya Indonesia yang beragam karena bentuk dan cara pemakaiannya yang beragam.

Berikut ini petikan tulisan Konde.co di laman Vice 

Korban berinisial ND adalah pegawai perempuan honorer di Kemenkop UKM. Pada 6 Desember 2019, ia diperkosa empat pegawai laki-laki Kemenkop UKM saat sedang mengikuti acara perpisahan purnatugas Kepala Biro Umum Hardiyanto di  Hotel Permata, Kota Bogor. Modus para pelaku dengan mengajak korban makan bersama, lalu korban dibawa ke bar dan dicekoki alkohol hingga tidak sadar. Korban kemudian dibawa ke kamar pimpinan kantor, kemudian diperkosa di sana.

Sebuah berita terbitan 2020 menyebut inisial para pelaku adalah ZPA (saat itu masih CPNS Kemenkop UKM), WH (PNS), ZF (honorer), dan NN (office boy). Radit, saudara korban ND, dalam acara Rabu pekan lalu, menambahkan bila ada tiga orang lain yang tidak ikut memperkosa, namun membiarkan kekerasan seksual itu terjadi. Mereka adalah N dan T (berperan menjaga pintu) dan A (ada di lokasi). (DP)