Sebuah film karya anak bangsa berjudul Buffalo Boys diputar bersama sejumlah film Asia lain dalam New York Asian Asian Film Festival, 29 Juni hingga 15 Juli 2018. Buffalo Boys yang diputar di malam terakhir festival yang digelar di SVA Theater, New York itu, tampaknya memang ditunggu oleh sejumlah penonton AS yang menggemari film laga.
Termasuk kelompok WTAFAIW, yang beranggotakan Steve, Tom, Hannah dan Ben. Mereka mengomentari film Buffalo Boys garapan sutradara Mike Wiluan itu. ‘’Bakal seru dan brutal,’’ tutur Hannah, yang baru saja menyaksikan trailer film Buffalo Boys garapan Sutradara Mike Wiluan itu.
‘’Saya suka dengan gaya film ini,’’ tutur Steve menimpali. ‘’Seperti nonton film ‘Brotherhood of Wolf’ (sebuah film misteri Inggris yang diputar tahun 2009), tapi adegan dan aksinya jauh lebih bagus,’’ kata Steve yang memuji setting film Indonesia itu. ‘’Sangat bagus dan alami sehingga terlihat sangat indah,’’ kata Tom. Dan, yang cukup mengejutkan, adalah detil film itu. ‘’Ketika tokohnya mengisi senjatanya dengan peluru. Adegan ini sangat bagus dan indah,’’ ujar Ben.
Pujian yang diutarakan kelompok penggemar film yang menamakan diri WTAFAIW (What the Fuck Am I Watching) itu, tidak main-main. Sebab Film Buffalo Boys adalah film pertama yang disutradarai Mike Wiluan. Putra pengusaha kondang Kris Wiluan, konglomerat Citramas Group ini, pernah terlibat sebagai produser sejumlah film Asia, dan film animasi lain. Atas prestasinya itu, Mike Wiluan dinobatkan menjadi tokoh nomor tiga di bidang seni, hiburan dan gaya hidup oleh Harian Singapura The Straits Times pada tahun 2014 lalu.
Di samping itu, Mike Wiluan, lulusan bidang film dari University of Kent, Inggris tahun 2004, mendirikan Infinite Studios, fasilitas dan kawasan produksi film di Pulau Batam dan Singapura, mirip kawsan film Hollywood. Film Equals yang dibintangi Kristen Stewart, dan film Agent 47, dibintangi Zachary Quinto, pernah dibuat di fasilitas produksi miliknya di Singapura.
‘’Saya melihat ASEAN akan menjadi kawasan yang dapat berkembang pesat, terutama di bidang perfilman dan hiburan,’’ tutur Mike Wiluan dalam wawancaranya dengan Stasiun televisi CNBC. Untuk itu, Mike Wiluan, 40, CEO Infinite Group yang juga bekerjasama dengan pemerintahan negara-negara berkembang, terutama ASEAN.
Karena itu untuk film barunya Buffalo Boys, Mike Wiluan melibatkan sejumlah bintang Indonesia yang tak asing lagi. Di antaranya Tio Pakusadewo, Pevita Pearce, yang masing-masing berperan sebagai Arana dan Seruni. Ada juga Yoshi Sudarso (pemeran Ranger Biru dalam film Power Rangers Dino Charge, Hollywood), Ario Bayu dan Reinort Bussemaker, seorang aktor Belanda serta bintang lainnya.
Film yang digarap bersama Infinite Group dan Zhao Wei Films itu, melakukan syuting di beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Film ini mengisahkan dua bersaudara yang menuntut balas terhadap tentara Belanda pimpinan Kapten Van Trach (Reinort Bussemaker) yang mengasingkan ayah mereka di Amerika Serikat. Film fiksi bernuansa film Western atau Koboi itu menggunakan latar belakang sejarah Indonesia cukup dalam.
‘’Kami campur antara konsep Western dengan budaya lokal,’’ tutur Mike Wiluan kepada sejumlah wartawan Indonesia. Mungkin karena itu, Buffalo Boy menarik perhatian banyak warga AS dalam screening yang diadakan New York Asian Asian Film Festival, sebuah festival tahunan yang diselenggarakan Subway Cinema berkolaborasi dengan Film Society of Lincoln Center sejak 2010.