Press "Enter" to skip to content

Amerika Serikat Butuh Lebih Banyak Pekerja Asing (Pemegang Visa H-1B)

Ditulis oleh: Nadhif Seto Sanubari

Pekerja asing merupakan salah satu penopang terpenting dalam pasar tenaga kerja AS. Tak
sedikit perusahan AS yang mempekerjakan imigran atau warga negara asing yang
berketerampilan tinggi melalui program visa H-1B. Program ini memungkinkan pemberi
kerja untuk mengajukan petisi mempekerjakan warga asing dalam posisi khusus yang
biasanya memerlukan pendidikan minimal gelar sarjana. Pekerjaan-pekerjaan khusus ini
sering kali mencakup bidang STEM, yakni posisi yang berhubungan dengan sains, teknologi,
teknik, serta matematika. Namun, jumlah visa yang dapat dikeluarkan oleh pemerintah sangat
terbatas. Batas tahunan yang ditetapkan oleh Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi
Amerika Serikat saat ini adalah 65.000 visa per tahun, beserta 20.000 visa tambahan untuk
pekerja ahli asing yang lulus dengan gelar magister atau doktor dari lembaga pendidikan
tinggi AS. Dengan rendahnya jumlah visa yang dapat disediakan, permintaan visa H-1B
hampir selalu melampaui batas dan tidak semuanya diterima. Ditambah dengan pembatasan-
pembatasan yang berlaku semasa pandemi Covid-19, jumlah pemegang visa H-1B
mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Status visa H-1B berlaku selama tiga tahun, dan dapat diperpanjang hingga enam tahun.
Sebelum mengajukan petisi, pemberi kerja perlu menunjukkan pernyataan bahwa
mempekerjakan pekerja asing tidak akan berdampak negatif terhadap pekerja lokal AS. Hal ini dicapai dengan menyerahkan labor condition application (LCA), atau aplikasi kondisi
kerja, yang menyatakan bahwa pekerjaan tersebut tidak akan merugikan upah atau kondisi
pekerja domestik.
Pekerja asing justru sangat membantu tenaga kerja AS dengan mengisi kesenjangan
pekerjaan di berbagai pekerjaan bidang STEM, serta memperluas peluang kerja bagi
penduduk lokal. Menurut artikel oleh American Immigration Council, pemegang visa H1-B
berkontribusi secara positif melalui lima cara. Pertama, pekerja asing sering kali memiliki
keahlian unik yang saling melengkapi dengan keahlian para pekerja domestic. Kedua,
pengeluaran dan investasi pekerja asing dalam perekonomian AS merangsang permintaan
konsumen yang kemudian menciptakan peluasan lapangan kerja. Ketiga, berkat adanya
pekerja dan konsumen imigran, perusahaan-perusahaan lebih memilih melakukan ekspansi di
dalam negeri, dibandingkan mencari peluang di negara asing. Keempat, pekerja imigran
dapat mendirikan usaha-usaha baru, sehingga memperluas pasar tenaga kerja. Terakhir, ide-
ide inovatif yang diperkenalkan oleh pekerja imigran dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi.Kontribusi pekerja H-1B dapat meningkatkan peluang kerja bagi pekerja kelahiran asli AS.
Pekerjaan yang sangat bergantung pada pekerja H-1B secara konsisten menunjukkan tingkat
pengangguran yang rendah, dan memiliki permintaan tenaga kerja yang kukuh bahkan selama
masa pandemi Covid-19. Menurut penelitian yang dilakukan dari tahun 2005 hingga 2018,
ada hubungan yang signifikan antara tingginya jumlah pemegang visa H-1B dalam sebuah
bidang pekerjaan dan rendahnya tingkat pengangguran dalam bidang tersebut. Sebaliknya,
keterbatasan pada visa H-1B mendorong perusahaan multinasional di AS untuk mengurangi

 

tawaran pekerjaan dalam negeri, dan memilih untuk memperluas hubungan dengan negara-
negara asing seperti India, Tiongkok, dan Kanada.
Sayangnya, jumlah pemegang visa H-1B mengalami penurunan yang signifikan pada tahun
2020, akibat pandemi Covid-19 serta pembatasan perjalanan dan pembatasan visa yang
diterapkan pemerintahan Mantan Presiden Donald Trump. Data yang disediakan oleh Kantor
Statistik Imigrasi Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat menunjukkan
bahwa jumlah individu yang memegang visa H-1B meningkat dari 570.368 menjadi 601.594
antara tahun 2018-2019. Namun, pada tahun 2020, angka tersebut menurun tajam dengan
jumlah 368.440. Pembatasan yang berdampak pada penerima visa kerja non-imigran tersebut
berakhir pada bulan Maret 2021 dan tidak diperpanjang semsasa pemerintahan Presiden Joe
Biden.
Penurunan jumlah penerimaan status visa H-1B terus berlanjut hingga mencapai titik
terendah sejumlah 148,603 orang pada tahun 2021. Adapun data terkini dari Kantor Statistik
Imigrasi AS mencatat bahwa jumlah penerimaan status H-1B kembali naik. Sebanyak
410,195 orang diberikan izin masuk ke Amerika Serikat dengan status H-1B pada tahun
2022.
Berdasarkan data yang ada, jelas bahwa pekerja imigran di AS dapat meningkatkan
penciptaan lapangan kerja bagi penduduk lokal, mempertahankan tingkat pengangguran yang
rendah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Dampak positif dari program visa H-1B
meluas secara nasional, memberikan manfaat di berbagai kota besar seperti New York, San
Jose, San Fransisco, dan Dallas. Diharapkan kenaikan jumlah pemegang visa H-1B yang
muncul kembali pada tahun 2022 terus berlanjut, terutama setelah penyusutan yang terjadi
semasa pandemi. Hubungan antara pekerja domestik dan pekerja imigran melalui status H-1B
ke depannya akan terus memperkuat perekonomian AS, mendorong pertumbuhan, ketahanan,
dan inovasi.

Nadhif Seto Sanubari (dari berbagai sumber)

254 Comments

  1. работа сметчиком удаленно иркутск работа на зарубежные компании удаленно без знания языка работа на
    дому в гребенке подработка на телефоне калуга

  2. стоимость работ при строительстве деревянных домов frontend фриланс заработок на
    заданиях как в вк заработать быстро голоса запись о приеме на
    работу дистанционного работника

  3. marie marie November 5, 2024

    This blog really helps me to add information and really helps me to find information Thank you and always keep your enthusiasm to make the blog even better

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mission News Theme by Compete Themes.