Press "Enter" to skip to content

Pesan New Sanctuary Movement Kepada Imigran Di Philadelphia Dan Sekitarnya.

oleh : Emil Damsyik

Pada tanggal 6 Agustus 2023 bertempat di Lower Hall Gereja St. Thomas Aquinas,
Philadelphia, diselenggarakan seminar keimigrasian dengan mengundang lembaga non
profit New Sanctuary Movement of Philadelphia. Peter Pedemonti, co-director NSM,
yang menjadi pembicara pada acara tersebut mengatakan bahwa organisasinya berniat
untuk menginformasikan dan menyebarluaskan tips kepada para pendatang di
Philadelphia dan sekitarnya yang dikenal sebagai sanctuary city atau kota suaka;
seperti beberapa cara penting yang harus dilakukan apabila pendatang atau imigran
berurusan dengan petugas imigrasi yang lebih dikenal dengan nama ICE (Immigration
and Customs Enforcement).
Acara yang mulai berlangsung pukul 1.30 siang ini dihadiri lebih kurang sembilan puluh
lima orang yang mayoritas adalah komunitas Indonesia yang sudah tinggal dan
bermukim kurang lebih sepuluh tahunan di Philadelphia dan sekitarnya. Acara yang
dimotori oleh Roedy Wibisono dari Komunitas Katolik Indonesia Gereja St. ThomasAquinas ini berlangsung dengan semarak dan lancar. Pihak tuan rumah tidak hanya
menyiapkan beberapa orang penerjemah, tetapi juga menyediakan jajanan dan air
mineral secara cuma-cuma bagi tamu mereka. Banyak pertanyaan yang datang dari
peserta seminar kepada Peter Pedemonti, yang dibantu terjemahkan oleh Angelina
Saputri, yang menyangkut cara-cara bagaimana jika warga kebetulan harus
berhadapan dengan petugas ICE yang mengetuk pintu rumah mereka, atau bahkan
menggedor pintu pada waktu tertentu yang tidak terduga sebelumnya.Dibawah ini adalah beberapa saran yang dianjurkan oleh New Sanctuary Movement:
terutama dalam situasi darurat apabila tertahan oleh petugas ICE, atau ada petugas
yang datang kerumah.

 Apabila sewaktu-waktu ada orang yang mengetuk pintu rumah dan
memperkenalkan dirinya sebagai petugas imigrasi atau ICE dan mereka berkata

bahwa mereka sedang mencari seseorang yang sebut saja umpamanya
bernama “Mr. Herman”, jangan pernah sekalipun membukakan pintu apalagi
kalau orang yang namanya disebutkan tadi tidak tinggal pada alamat rumah yang didatangi. Yang wajib dan mutlak anda tanyakan adalah sebagai berikut :

1. “Please show me your ID”
Kemudian tanyakan, “Do you have a warrant?”.
Jika petugas menjawab “No” atau “Tidak”, maka anda tidak punya kewajiban
apapun untuk membukakan pintu rumah anda.
Kalau jawaban petugas: “Yes, I have a warrant”. Mintalah agar surat perintah
(warrant) tersebut ditunjukkan lewat bawah pintu yang masih tertutup. Lalu
periksa apakah warrant ditandatangani oleh Hakim (Judge) atau tidak. Andaikata
yang menandatangani warrant adalah pihak ICE, katakan kepada petugas: “I
need a warrant signed by a Judge, not by Immigration”.
2. Atau jawab dengan tutur bahasa yang baik dan sopan, dengan ucapan,
“Officer, you may come back with a warrant signed by a judge”.

3. Jika petugas ICE tersebut menanyakan nama anda, jawablah pertanyaan
dengan jujur. Jangan pernah menggunakan nama orang lain apalagi nama palsu.Saat kita memberikan jawaban yang benar dan tepat, dan kita bukanlah orang yang
ICE cari, menurut Peter biasanya mereka tidak akan kembali lagi karena yang dicari
tidak berdomisili disitu. Ia juga memberikan tambahan atas usulan lain yang
menurutnya layak untuk dimanfaatkan oleh para pendatang atau imigran, yaitu:

1. Tanda pengenal yang aman untuk digunakan setiap hari seperti Philadelphia
City ID, tanda pengenal sekolah (School ID), kartu perpustakaan, (Library Card),
kartu keanggotaan organisasi, kartu ATM bank (Bank ID).

2. Untuk mendapatkan bantuan dari New Sanctuary Movement atas pertanyaan
yang berkaitan dengan imigrasi, bisa menelepon ke nomor 267-225-8816 pada
jam berapa saja atau ke 215-279-7060 antara hari Senin sampai dengan Jumat
mulai dari jam 9.00 pagi hingga pukul 5.00 sore.

Selain membicarakan dan membahas banyak tentang hal-hal yang berkaitan
dengan imigrasi, Peter Pedemonti juga memberikan presentasi tentang
Individual Tax Identification Number (ITIN) sebagai pengganti Social Security
Number. Dalam sisa waktu yang masih ada pada hari Minggu siang tersebut, dia
juga sempat menjelaskan tentang kemungkinan diterbitkannya undang-undang
baru negara bagian Pennsylvania yang kelak akan mengijinkan penduduk di
negara bagian ini, tanpa memandang status keimigrasian, untuk bisa membuat
Surat Izin Mengemudi (SIM) tanpa keharusan memiliki kartu I-765 atau social
security. Menurutnya undang-undang seperti ini sudah diberlakukan di negara
bagian lain, contohnya undang-undang tentang Surat Ijin Mengemudi di negara
bagian New York. Untuk bisa mewujudkan UU tentang Surat Izin Mengemudi di
Pennsylvania, Peter mengusulkan kepada para peserta seminar ini untuk :

1. Bergabung dalam kampanye New Sanctuary Movement, dan selalu mengikuti
perkembangannya pada Social Media NSM.
2. Berani untuk menekan secara psikologis anggota DPRD Jordan Harris agar
menindak lanjuti Rencana Undang Undang tersebut.
3. Mau memasyarakatkan dan menginformasikan kepada teman, keluarga dan
handai taulan tentang pentingnya undang-undang ini.
4. Siapapun bisa bergabung dengan komite Drivers License NSM.
5. Mendaftarkan nama pada buku tamu seminar 6 Agustus 2023

Penulis berharap apa yang diperjuangkan oleh New Sanctuary Movement bisa berhasil
dan mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat Indonesia di Philadelphia,
maupun para wakil rakyat dari Negara bagian Pennsylvania.

21 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.