Wartawan AS jadi panas hati melihat topi dan kaos yang digunakan untuk promosi Donald Trump dijual di The Newsmuseum, museum khusus berita di Washington DC. Di museum khusus jurnalisme itu, bisa dilihat topi merah bertuliskan ‘Make America Great Again’ yang biasa dipakai Presiden Trump dan pendukungnya. Ada pula kaos bertuliskan ‘You are very fake news’.
Menurut para wartawan AS, slogan di topi dan kaos itu berlawanan dengan kebebasan pers yang selama ini dianut para jurnalis dunia. Pete Souza, juru foto Gedung Putih di zaman Obama misalnya, menuliskan bahwa Newseum mencatat sejarah para wartawan yang tewas saat meliput berita. ”Kenapa mereka menjual kaos bertuliskan ‘Fake News” tulisnya di Twitter.
Hal yang sama ditulis oleh Susan Henessey, yang menuliskan bahwa Newseum menjual barang-barang yang dirancang untuk menyerang jaringan kantor berita dan wartawan oleh presiden. ”Barang-barang itu mencoba untuk membekukan kebebasan berbicara dan menghukum kebebasan pers,” tulisnya.
Tuduhan itu dibantah oleh pihak Newsmuseum. Sonya Gavankar, CEO museum itu menjelaskan bahwa pihaknya telah lama menjual barang-barang kampanye Trump. ”Mulai dari poster, kaos T-shirt, poster, topi dan lainnya. ”Sedangkan Fake News adalah sebuah kata yang lahir di zaman populer dewasa ini dan tidak dimaksudkan sebagai teguran satir,” kata Gavankar. Para pendukung Trump pun argumentasi pihak Newmuseum itu, dan topi merah itu tetap dipasang. Anehnya, belum ada boneka atau T-shirt yang mengecam Trump di sana.