Amerika Serikat kekurangan gas helium, sehingga pesta ulang tahun, pesta pernikahan atau peringatan lain bakal kekurangan balon. Krisis gas helium juga mengakibatkan banyak rumah-rumah sakit tak mampu melayani para pasiennya. Mereka menggunakan gas helium, untuk mendinginkan tabung Oksigen.
NBC News mengabarkan, krisis helium itu menarik perhatian banyak pihak, setelah Party City, perusahaan penyedia keperluan pesta terbesar AS, tak mampu menyediakan balon. Party City diperkirakan akan menutup 45 toko cabangnya di seluruh AS.
”Krisis gas helium yang kita alami saat ini, diramalkan akan berlangsung lama dan akan berdampak bagi setiap orang,” tutur Profesor William Halperin dari Northwestern University kepada USA Today.
Tak hanya itu. Pabrik produser semikonduktor akan kerepotan, dan mau tak mau, ongkos produksinya akan membubung tinggi, meski untuk sementara ini hal itu belum terjadi. Demikian juga perusahaan penyedia internet kecepatan tinggi. ”Kekurangan helium dunia akan menjadi masalah suatu hari nanti. Sekarang sih belum,” tutur Sophia Hayes profesor kimia Washington University.
Sejumlah negara penghasil helium seperti Qatar, Algeria dan Texas, serta Wyoming, AS, belum menunjukkan tanda-tanda krisis. Namun bila itu terjadi, maka para pengguna helium di AS, masih bisa mendatangkan pasokan dari Rusia dan Tanzania.
”Helium memang bukanlah gas yang bisa digunakan kembali. Persediaan dunia masih bisa bertahan hingga 200 tahun lagi,” tambah Hayes. ”Memang banyak yang minta agar didaur ulang, tapi ongkosnya mahal,” sambungnya. (DP).