Jenasah Mohamad Morsi telah dimakamkan di sebuah pemakaman penjara Tora di Cairo, Mesir, Selasa 18 Juni 2019. Sebelumnya, sanak keluarga ikut memandikan jasad mantan presiden Mesir berusia 67 tahun itu sebelum disholatkan di sebuah masjid di dalam penjara Tora.
”Seluruh keluarga hadir dalam pemakaman itu, meski dalam penjagaan sangat ketat,” tutur Ahmad Morsi, salah seorang putranya. ”Permintaan keluarga agar bisa dimakamkan di pemakaman keluarga di Delta Sungai Nil, Provinsi Sharqiya, ditolak pemerintah,” lanjut Ahmad Morsi.
Mohamad Morsi yang wafat di depan pengadilan sehari sebelumnya, dikabarkan terkena serangan jantung. Menurut The Washington Post, selama dipenjara, Morsi tidak mendapatkan pengobatan yang layak.
Bahkan salah satu matanya buta karena digerogoti penyakit diabetes yang tak diobati. ”Sudah beberapa kali Morsi melakukan protes karena tidak diberi suntikan insulin,” tulis Pemerhati HAM. ”Dia diminta beli sendiri cairan diabetes itu,” lanjut kelompok itu.
Morsi sempat menyampaikan pidato terakhirnya sebelum wafat di depan majelis hakim. Pidatonya dalam bahasa Arab selama 32 menit itu, sempat direkam seorang wartawan Mesir, dan beredar di sejumlah media sosial. Berikut ini petikan lengkapnya:
1. Kalian telah menuduh saya melakukan aksi mata-mata kerjasama intelijen bersama Hamas, sekarang (pemerintahan) Kalian berinteraksi dan bekerja sama juga dengan HAMAS.
2. Kalian telah menuduh saya atas apa yang terjadi di Sinai, dan sekarang kalian menyaksikan juga yang terjadi di Sinai ( penyerangan & pembunuhan ), sementara saya sudah ada di dalam penjara.
3. Kalian menuduh saya terkait insiden kekerasan di Mesir, sekarang kalian menyaksikan apa yang terjadi di gereja-gereja dan serangan pengeboman di masjid, dan pengusiran penduduk dari beberapa kampung dan daerah di Mesir.
3. Kalian mengkudetaku dan tak pernah membiarkanku sehari saja tanpa penyiksaan di dalam penjara, dan kalian pura-pura bodoh dengan apa yang terjadi. Kalian ingin membunuhku dengan berbagai macam cara, tapi pada saat yg sama kalian juga ketakutan akan kerasnya reaksi yg akan muncul saat itu terjadi.
5. Tidak ada yg tahu kapan ajal seseorang kecuali Allah. Dia-lah yg berkuasa atas segala urusan. Dan tidaklah kami ucapkan selain : Cukuplah Allah sebaik-baik pelindung dari setiap pelaku kezaliman dan antek2 penjahat kudeta.
6. Sungguh aku sangat yakin, aku akan bertemu Allah dalam kondisi bersabar dan berharap mendapatkan pahala. Aku yakin sepenuhnya akan bertemu dengan para penjahat itu di hadapan Allah, dan pada sisi-Nya akan tuntas segala perselisihan (dengan keadilan).
7. Pesanku kepada anak-anak dan istriku, Allah menyaksikan bahwa sungguh aku mencintai kalian, dengan sebuah cinta yang tidak akan mengetahui (kedalaman)nya kecuali hanya Allah semata.
Betapa sering aku menderita, kesakitan, menjalani kehidupan dalam penjara tanpa obat dan pengobatan, tapi saat itu Aku memikirkan kalian siang dan malam. Aku tak tahu kapan kita akan bertemu, dan sungguh mungkin pertemuan kita kelak di Surga. Kita mohon itu kepada Allah, dan kita adukan kepada-Nya kezaliman mereka yang zalim.
8. Sungguh aku sampaikan kepada kalian bangsa Mesir yang agung, aku ulang kembali pesan ini dan senantiasa aku kuatkan : bahwa Kalian mampu menjalankan perubahan wahai pemuda2 Mesir. Jangan meninggalkan dan mengecewakan para ibu-ibu yang anak-anaknya syahid dalam perjuangan ini, juga mereka saudara-saudaramu yang telah terzalimi.
Sesungguhnya kezalkman tidak akan abadi, dan mereka para pengkudeta, akan datang kepada mereka hari kepastian. Tidak ada yg abadi, karena hanya Allah-lah yg kekal abadi.
9. Pemerintahanku belum berjalan satu tahun lamanya, dan banyak sekali upaya interfensi dari banyak negara, baik itu Zionis, Amerika dan Arab, mereka menginterfensi banyak urusan Mesir dan membeli para pengkhianat bayaran untuk menghancurkan negeri ini.
Dan sekarang ini Mesir sebagaimana kalian saksikan setiap hari, kejadian perusakan demi perusakan terjadi, dan bangsa ini tidak pernah tenang kecuali dengan hilangnya pelaku kezaliman, dan kembali bebasnya mereka yang terzalimi.
10. Dan point terakhir yang disampaikan Mursi sebelum jatuh ke lantai. Media televisi Mesir merekam peristiwa/ucapan tersebut, tanpa menyiarkannya, adalah: Aku hanya menunggu perjumpaan dengan Allah semata Wahai para Hakim, celakalah Hakim dunia ( akan diadili) oleh Hakim Langit.
Kemudian saat itu Morsi tidak bisa melihat lagi siapa yg di hadapannya. Morsi mengangkat jari telunjuknya ke atas tinggi-tinggi dan jatuh ke lantai. (DP)