Warga Indonesia menempati urutan teratas sebagai pekerja migran yang bekerja di Taiwan. Hal itu diungkap oleh Direktorat Jenderal Anggaran, Akunting dan Statistik Taiwan, DGBAS, awal Juni lalu.
Laporan Taiwannews.com menyebutkan, dari 706 ribu pekerja asing, 90% di antaranya berasal dari Indonesia, disusul oleh Vietnam. Menurut DGBAS, jumlah pekerja asing meningkat 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pekerja Indonesia berjumlah 271 ribu orang, disusul Vietnam 221 ribu orang dan migran dari Filipina sebanyak 154 ribu orang.
Kaum wanita merupakan mayoritas pekerja di Taiwan dengan jumlah 385 ribu orang,s sementara pekerja laki-laki berjumlah 321 ribu orang. Sebanyak 63% di antaranya bekerja di bidang manufaktur atau pabrik-pabrik dan buruh kasar di perkebunan atau pertanian.
Disusul kemudian sebagai asisten rumah tangga, dan akunting sebanyak 259 ribu lebih. Mayoritas di antaranya adalah pekerja perempuan, yang separuhnya berusia 35 tahun hingga 44 tahun.
Kawasan atau kota-kota Taiwan yang banyak dihuni migran asing antara lain Taoyuan, 91 ribu orang, Taichung 78 ribu orang dan New Taipei City sebanyak 56 ribu. Sedangkan kota-kota yang menjadi tempat bekerja para asisten rumah tangga adalah Taipei 44 ribu orang dan New Taipei City 43 ribu orang. (DP).