Sejumlah karyawan Facebook mengancam mundur setelah mereka gagal menghapus unggahan Donald Trump yang melarang kaum Muslim memasuki AS. Seperti dikutip Engadget Jumat (21/10/2016), harian Wall Street Journal mengungkapkan, ancaman itu mereka lakukan karena posting Trump melanggar peraturan Facebook. Sesuai peraturan yang ada, redaktur Facebook biasanya menghapus posting yang berisi kebencian pada kelompok tertentu.
Namun penghapusan posting itu dicegah Mark Zuckerberg. CEO Facebook itu, seperti diungkap WSJ, akhirnya turun tangan dan meminta karyawannya tidak menghapus postingan Donald Trump. ‘’Menyensor posting seorang kandidat presiden, bukan tindakan yang tepat,’’ tulis Mark Zuckerberg.
Keputusan itu membuat sejumlah karyawan perusahaan medsos kondang itu mengancam mundur dari jabatannya. Mereka mengajukan keberatan pada Zuckerberg yang intinya peraturan Facebook itu ternyata gampang ditekuk-tekuk sesuai selera. Menurut WSJ, belasan karyawan Muslim mendiskusikan kebijaksanaan itu dengan manajer mereka dan menuntut agar Mark Zuckerberg menggelar pertemuan akbar di aula markas Facebook. Mereka minta Boss Facebook itu menjelaskan membiarkan posting Trump.
Menurut WSJ, Mark Zuckerberg mengakui bahwa komentar Donald Trump itu memang berisi kebencian terhadap kelompok tertentu. ‘’Tapi bila komentar itu dihapus, konsekuensinya bisa sangat drastis,’’ tullis WSJ menirukan ucapan Mark Zuckerberg. Walhasil, unggahan Donald Trump tetap bertengger hingga kini.
Be First to Comment