Presiden Donald Trump dan PM Inggris Theresa May akan memotong tarif perdagangan AS-Inggris sehingga ribuan tenaga kerja dapat bekerja di kedua negara.
The Telegraph mengabarkan Senin (23/1/2017) PM Theresa May yang tiba di Washington Jumat nanti, merupakan kepala negara asing yang datang sejak AS punya presiden baru. Dalam pembicaraan bilateral itu, kedua negara sepakat untuk melakukan perdagangan bebas, termasuk memangkas tariff beberapa komoditi Inggris dan AS yang telah diekspor.
‘’Setiap kesepakatan baru akan memberi PM May peluang untuk menegosiasi dengan para pemimpin Uni Eropa,’’ tutur sejumlah sumber. Di samping itu, Theresa May juga mencari jalan agar warga AS dapat bekerja di Inggris, atau sebaliknya. Hingga kini tercatat 230 ribu warga AS berusia 16 hingga 64 tahun, yang tinggal di Inggris. Hampir separuh dari 700 ribu warga Inggris yang kini ada. ‘’Kami dapat menaikkan sampai segitu deh,’’ tutur seorang pejabat Inggris.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Trump, PM May juga akan mendiskusikan NATO, badan pertahanan Atlantik Utara yang dikritik Donald Trump. ‘’Saya akan bicarakan dengan beliau soal itu. NATO sangat penting, karena merupakan kerjasama keamanan di Eropa dan kita dapat bekerjasama untuk itu,’’ tutur PM May.
Dalam kesempatan itu, Theresa May juga berniat membicarakan masalah perempuan. ‘’Saya sudah bicarakan hal itu lewat telepon dan beliau minta maaf. Dalam pernyataan bersama, sebuah pernyataan yang penting adalah peranan kaum wanita. Saya akan berada di sana sebagai perdana menteri Inggris, yang akan bicara langsung dengan presiden AS mengenai kepentingan bersama,’’ kata PM Theresa May.
Be First to Comment