Sekitar 25% penduduk Asia membayar uang pelicin kepada pejabat atau pegawai pemerintah agar mendapatkan pelayanan umum.
Yahoo news mengabarkan Rabu (8/3/2017) hal itu diungkapkan oleh Transparansi Internasional. Badan pemerhati internasional bermarkas di Berlin, Jerman itu melakukan survei yang melibatkan 22 ribu responden dari 16 negara Asia. Dari hasil survei itu didapat kesimpulan bahwa 900 juta orang dewasa yang hidup di Asia – mulai Pakistan hingga Australia – terpaksa membayar uang sogokan agar mendapat pelayanan umum.
Hasil studi itu juga memperoleh bukti, penduduk India menjadi penduduk Asia yang paling berpengalaman dalam kasus-kasus korupsi. 69% responden mengaku mereka harus memberi uang sogokan kepada pegawai pemerintah. Negara kedua Asia diduduki oleh Vietnam dengan 65% responden yang mengaku mereka memberi uang pelicin tahun lalu. Dan negara yang paling sedikit memberi uang pelicin adalah Jepang, dengan 0,2% respondennya memberi uang sogokan.
Sementara itu, ditemukan bukti bahwa jajaran kepolisian merupakan lembaga pemerintah yang paling banyak menerima sogokan. Sekitar 70% responden mengaku harus menyogok penegak hukum itu.
Warga miskin yang memberi uang pelicin di antara negara-negara Asia adalah Thailand, India dan Pakistan. Sebanyak 62% responden warga miskin mengaku memberi uang sogokan. Lain halnya di Myanmar, Vietnam dan Kamboja. Warga kelas menengah dan kaya adalah penduduk yang paling banyak dimintai uang pelicin. Dalam survei ini tak disebutkan apakah warga Indonesia termasuk dalam respondennya.
Be First to Comment