Majalah terkenal Paris Match diminta untuk menangguhkan penerbitannya pekan ini oleh Jaksa Francois Molins, karena berisi foto-foto korban serangan truk dalam Perayaan Hari Kemerdekaan Bastile, 2016. Deutsche Welle mengabarkan Kamis (13/7/2017), upaya penangguhan itu dilakukan, setelah Paris Match akan menerbitkan hasil jepretan sejumlah juru foto dalam empat halaman tengahnya.
Di antaranya, pada saat truk seberat 19 ton yang dikemudikan Mohamed Lahouaiej-Bouhlel, berdarah Turki ke kerumunan warga yang tengah menyaksikan pesta kembang api di Promenade des Anglais, Nice, selatan Prancis, 14 Juli 2016. Tercatat 86 orang tewas dalam tragedi itu, sedangkan pelakunya ditembak mati petugas kepolisian.
Beberapa hari setelah kejadian itu, pihak kepolisian meminta Pemerintah Kota Nice untuk menghapus rekaman video dan foto-foto tragedi agar tidak tersebar di media sosial. Namun permintaan itu ditolak Pemda Nice karena semua rekaman itu dijadikan bukti dalam penyelidikan. Sementara Paris Match menjadi sasaran kemarahan para keluarga korban, yang menuduh majalah itu ‘’Menyinggung martabat para korban dan keluarganya.’’
Tampaknya permintaan para korban dan pihak kejaksaan tidak akan dipenuhi Majalah Paris Match. ‘’Para keluarga korban berhak mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi 14 Juli 2016 lalu,’’ bunyi pernyataan resmi majalah kondang itu. Menurut rencana, edisi terbaru majalah itu akan beredar Jumat (15/7/2017). Majalah berbahasa Prancis itu sering dituntut, karena menerbitkan foto-foto dan hasil wawancara bersifat sensitif. Di antaranya wawancara dengan Ratu Diana, sebelum meninggal dunia dalam tabrakan di Paris, 1997.
земельный комитет актобе телефон, отдел земельных отношений города
актобе ата туған күніңізбен ән скачать, ата туган кунинмен музыка red dragon компания,
red dragon алматы меню статья 243 нк рк, статья
402 нк рк