Berbincang dengan Angelica Yudasto selalu menyenangkan. Ia ramah dan terbuka. Jika sebelumnya saya bertemu di sebuah café di daerah Inwood, kali ini saya bekunjung ke apartemennya di kawasan Washington Heights, New York. “Selamat datang. Akhirnya sampai juga ke sini,” katanya menyambut hangat di tengah rinai hujan dan udara yang dingin.
Ruang tamu apartemen tiga kamar di lantai tiga itu mirip studio. Di setiap dinding, juga lantai, terdapat lukisan baik yang sudah selesai maupun yang menanti sentuhan alhir. Begitu juga di kamarnya. Selain lukisan dengan media canvas, juga banyak yang menggunakan frosted mylar, mirip plastik transparan.
Saya perhatikan satu demi satu lukisan yang ada di ruangan itu. Berbeda dengan lukisan yang saya lihat selumnya, yang lebih banyak figuratif dengan sosok perempuan telanjang, kali ini ruangan itu didominasi dengan lukisan abstrak. “Tapi tetap ada unsur atau bagian tubuh wanitanya,” kata Angelica menerangkan. Ya, ya. Karya Angelica memang tidak jauh-jauh dari tubuh wanita. Alasannya?
“Painting female figure has a long history of having a male gaze. I’m trying to subvert and redirect that historical baggage, as a female painter, and reclaim the nude body through painting. It was never male to belong to,” jawabnya. Nah lho, dia mau merebut haknya sebagai pelukis wanita untuk melukis tubuh kaumnya. Selama ini memang lebih banyak laki-laki yang melukis tubuh perempuan telanjang.
“So, by creating sexualized image of the figure I am freeing the body in a way that makes them more in control of themselves. And not just passive, objectified figure — mean to please the man. As a feminist, I am dealing with painting to express my ideas in a cathartic manner,” ujar Angelica yang menguasai tiga bahasa ini (Indonesia-Inggris-Spanol) melanjutkan.
Selanjutnya, bagi lulusan New World School of the Arts (2008-2012) dan Oregon College of Art and Craft (2012-2016) ini, melukis adalah membuka percakapan. Ia mengeksplorasi tubuh wanita dengan perspektif baru untuk mengalihkan pandangan umum laki-laki tentang tubuh wanita, sekaligus membuka dialog tentang seksualitas. “Saya menyatakan diri sebagai pemuja seksualitas, dan memberi titik masuk pada semua orang, dan pada akhirnya memperluas pencitraan pengalaman seksual saya untuk menjadi manusia yang tidak terbatas pada jenis kelamin saja,” katanya.
Mengenai karyanya, seperti diakui sendiri oleh Angelica, lukisannya mengandung beberapa kontradiksi visual: mereka agresif namun tenang, phallic tapi feminin, berbobot tapi ringan. Ia menggabungkan campuran detil dan kumpulan tiga dimensi yang membentuk bahasa pelepasan, penumpukan, dan jedanya sendiri. “Karya saya berfungsi sebagai pengingat visual tentang seksualitas ekstatis yang menegur marginalisasi gender yang diobjektifikasi. Apa yang saya coba cermati melalui lukisan kolase saya adalah zaman budaya kita saat ini. Juga untuk mengubah gambaran perempuan serta untuk menemukan relevansinya,” katanya.
Intinya, Angelica dengan karya-karyanya ingin memeriksa kembali isu-isu yang menggambarkan perempuan telanjang dalam lukisan. Dia membahas sosok tersebut dengan cara menantang peran konvensional perempuan yang sering pasif melalui perwujudan histeria dan pelepasan katarsis. Angelica, menurut saya, memperluas pengaruh ekspresionisme abstrak melalui ledakan warna dan bentuk yang menyelimuti ruang yang ditempati tokoh wanita.
Angelica lahir di Lima, Peru, 23 November 1993 dari pasangan Maria Angelica dan Rudy Yudasto. Tak lama di peru, kemudian ke Berlin, pindah ke Jakarta, dan akhirnya bermukim di Miami, Amerika Serikat. Di negeri inilah bakat seni anak pertama dari dua bersaudara ini mulai tampak. Pada usia 14 tahun dia sekolah menengah atas seni di Miami. Kemudian pindah ke Portland, Oregon, untuk meneruskan di Oregon Collgede of Art and Craft, hingga mencapai gelar Bachelor of Fine Art (BFA) di bidang lukisan.
Sejak 2011, Angelica Yudasto telah berpartisipasi dalam berbagai acara kelompok termasuk pameran di Wynwood Art District untuk Wet Heat Project di Miami dan juga Hoffman Gallery di Portland. Beberapa penghargaan juga pernah diterimanya, antara lain, Art on the Vine Auction Student Commission (2016), Gamblin Paint Award (2015), mendapat Lois Rosenthal full scholarship, kemudian full summer residency scholarship dari Haystack Mountain School of Crafts Workshop (2015), serta berbagai penghargaan lainnya. Pada September 2016 lalu, ia pindah ke New York untuk memperluas dunianya dan eksplorasi seninya.
Bagi saya, Angelica seperti memaksa kita menghadapi suatu realitas yang justru kerap ditutup-tutupi. Dalam ketertutupan itu, karya seni memang bisa berperan membuka tabu-tabu kemunafikan, kebohongan, dan kepalsuan kita. Lewat karya-karyanya, kita justru dapat belajar menjadi manusia yang lebih baik dan lebuh luhur.
Apa yang diungkapkan dalam seni, tentu juga oleh Angelica, adalah campuran dari macam-macam perasaan, imajinasi, khayalan, impian, dorongan, naluri, ide-ide, pendapat, yang semuanya berpusat pada nilai estetis karyanya. Seniman didorong oleh nilai keindahan, meskipun bukan keindahan dalam pengertian dangkal. Dengan demikian menjadi jelas bahwa karya seni bukanlah fakta telanjang, bukan ideologi, juga bukan filsafat yang sistematis. Maka, kita tidak perlu takut pada seniman dan karyanya.
Seni yang baik memang bisa menimbulkan kontroversi dan kesan provokatif. Sebab biasanya seorang seniman mampu membuka dimensi yang lebih mendalam tentang realitas manusia. Seniman menghayati sedalam-dalamnya realitas dan mengungkapkan dimensi yang terpendam dari realitas itu ke dalam karyanya, entah itu realitas dunia, realitas sosial, atau realitas personal manusia. Pada karya-karya Angelica, antara lain, saya menemukan contoh konkretnya.
“Mau sekali saya pameran di Jakarta. Saya orangnya nggak ribet, kok,” kata Angelica, yang tak lama lagi akan berpameran tunggal di Long Island. “Sekarang saya harus menyiapkan banyak lukisan. Karena tempat pamerannya nanti lumayan besar.”
Selamat berpameran, Angelica!
(Artikel: Kemala Atmodjo. Foto-foto: Kemala A., Koleksi Pribadi Angelica & Oregon College of Art and Craft)
médicaments pharmacie en ligne Combix Bouillon ordina farmaci
Wow that was strange. I just wrote an incredibly long comment but after I clicked submit my comment didn’t show up.
Grrrr… well I’m not writing all that over again. Regardless, just wanted
to say great blog!
prix du médicaments sur ordonnance Almus Circasia Koop medicijnen online en vermijd lange wachttijden in apotheken.
гадание для именинника снится потерять носки как привлечь заговоры на массаж
самый вкусный амулет сильнейшие заговоры на красоту
жақсы туралы мақал, жақсы өмір туралы мақал 35 жас, 35 жас өлең жолдары терезе ағылшынша, ағылшынша сөздер оқылуымен не зерттеуге болады,
науқасты зертханалық зерттеу әдістеріне дайындау презентация
medicamentos precio México Pharlab Cercola Medikamente ohne Rezept in Paris erhältlich
почтовый индекс наурызбайский район, почтовый индекс алматы
наурызбайский район шугыла сура от страха скачать,
дуа от страха и плохих мыслей заң ол, ата заң баптары жүйрік аң, ең тез жүгіретін жануар
атлант мұхит теңіздері, атлант мұхитының ерекшелігі какого числа православная пасха, какого числа пасха в 2024
году фудтрак прицеп купить, фудтрак аренда
алматы продажа 1-комнатных квартир
в семее, олх крыша семей – 1 комнатные квартиры
кто мой будущий муж гадание на кофе новый дом исламский
сонник молитва и кондак спиридону тримифунтскому
снится умерший и говорит что у
него что то болит что он думал обо мне перед сном
гадание
жк гаухартас актау, собес актау 34 мкр нейрондардың түрлері мен қызметтері,
нейрондардың түрлері мен қызметтері слайд
жергілікті жерді басқару магистратура, мемлекеттік жергілікті басқару оқуына грант барма дінмұхамед қонаев презентация,
дінмұхамед қонаев нақыл сөздері
қаңтар оқиғасы жастар, қаңтар
оқиғасы эссе қазақ диаспорасы
көп шоғырланған елдер, әлемнің
қанша елінде қазақ диаспорасы бар к чему снится собирать вещи и уходить от
любимого, сон собирать вещи в чужой
квартире сұхбат алушының мақсаты не екенін анықта.,
сұхбат мәтіні
This piece of writing will help the internet people for
setting up new webpage or even a blog from start to end.
паспорт ребенку рк цена, какие документы
нужны для загранпаспорта казахстан құс өлеңі, махамбеттің қызғыш құс өлеңін оқып екі шығармадағы исатай бейнесін
салыстырыңдар настройка ибп apc, apc
стандартный пароль ақ орда саяси тарихы,
ақ орда құрылуы
мәңгілік бала бейне кейіпкерлері мінездеме ауылым алтын бесігім музыка,
ауылым 2022 скачать жетыген поселок,
жетыген город хундай грузовой бу, hyundai hd 35
купить бу