Jaringan televisi ABC membatalkan acara serial komedi berjudul ‘Roseanne’, Selasa (29/5/2018), setelah pemeran utamanya Roseanna Barr menerbitkan kata-kata rasialis di akun Twitternya.
CNN mengabarkan, Channing Dungey, presiden bagian hiburan ABC menyebutkan, ‘’Pernyataan Roseanne di Twitter itu sangat menjijikkan, dan tidak konsisten dengan nilai-nilai kami,’’ kata Channing Dungey. ‘’Karena itu kami putuskan untuk membatalkan acara tersebut,’’ sambungnya. Sementara CEO Disney, Bob Iger produser acara itu menyatakan ‘’Hal itu merupakan langah yang tepat yang harus dilakukan,’’ tulisnya dalam Twitter.
Selasa pagi, Roseanne Barr mengirim Twitter yang isinya menyerang tiga orang. Yakni Valerie Jarrett, salah satu penasehat mantan Presiden Barrack Obama. Juga Chelsea Clinton, putri tunggal pasangan Clinton, dan George Soros, investor dan pebisnis kondang dunia asal Hungaria.
Dalam salah satunya cuitannya di Twitter, Roseanne menuliskan ‘’Muslim Brotherhood dan Planet of The Apes punya seorang bayi = Valerie Jarett’’. Tak lama berselang, Roseanne menyatakan bahwa cuitan itu sekedar bercanda dan ia minta maaf kepada ‘’Valerie dan seluruh warga Amerika,’’ tulisnya.
Di hari yang sama, Roseanne juga menuliskan ejekan pada Chelsea Clinton lewat cuitannya ‘’Chelsea Soros Clinton’’. Itu adalah nama Chelshe yang diberikan Roseanne karena menurutnya Chelsea menikah dengan salah satu keponakan George Soros. Investor dan pengusaha ini dikenal berpikiran liberal dan disebut sebagai korban konspirasi teori sayap kanan selama bertahun-tahun. Cuitan itu dibantah Chelsea yang menuliskan, ‘’Selamat Pagi Roseanne, nama tengah saya adalah Victoria dan saya tidak menikah dengan keluarga Soros,’’ tulis Chelsea.
Tak berhenti di situ, Roseanne menyebut Soros, ‘’Adalah seorang anggota Nazi Jerman yang menyerahkan dua sahabat Yahudinya agar terbunuh dalam kamp pengungsi Jerman dan merampas seluruh kekayaan mereka hingga Soros jadi kaya,’’ tulisnya.
Padahal acara komedi televisi ABC itu memiliki rating dengan 18 juta penonton sejak ditayangkan Maret lalu. Presiden Trump yang dikabarkan memuji tayangan yang sejak awal cenderung rasialis. ‘’Lebih dari 18 juta orang dan semua itu tentang kita. Selamat Roseanne!’’ bunyi pujian Presiden Trump. ‘’Kelompok Republik juga kebakaran jenggot dan ramai-ramai membela Roseanne,’’ tulis majalah New York Post.
Be First to Comment