Press "Enter" to skip to content

Gedung Putih Akan Batasi Tiap Wartawan dengan Satu Pertanyaan

Gedung Putih telah memulihkan izin meliput wartawan CNN Jim Acosta, kurang dari dua pekan setelah aksesnya meliput di Gedung Putih dicabut menyusul ‘cekcok’ sengit dengan Presiden Trump dalam jumpa pers. Keputusan itu dikeluarkan beberapa hari setelah seorang hakim memerintahkan kepada pemerintah agar memulihkan kembali kartu pers sang jurnalis untuk meliput di Gedung Putih.

 

Seperti dikutip dari BBC Indonesia, dalam pengumuman Senin 19 November 2018, Gedung Putih juga mengeluarkan ‘Aturan tentang jumpa pers di masa mendatang’. Isinya, antara lain membatasi satu pertanyaan bagi setiap jurnalis.  Selain pembatasan pertanyaan, Gedung Putih menambahkan dalam surat kepada Acosta, bahwa pemulihan izinnya hanya berlalu “atas kebijaksanaan presiden atau pejabat Gedung Putih lainnya”.

Surat itu memperingatkan bahwa akan ada tindakan lebih lanjut terhadap Acosta kecuali dia mengikuti aturan baru. Trump telah mengancam untuk meninggalkan jumpa pers jika wartawan tidak bertindak sopan. Menanggapi keputusan Gedung Putih tersebut, Acosta mengatakan masih menunggu kepastiannya.

Selama jumpa pers pada 8 November lalu, seorang staf Gedung Putih berusaha mengambil mikrofon yang sedang digunakan oleh Jim Acosta. Saat itu Acosta mencoba mengajukan pertanyaan lanjutan kepada presiden. Dalam jumpa pers itu, Donald Trump menyebut wartawan CNN itu sebagai ‘orang yang kasar dan mengerikan’.

Sehari kemudian dia dilarang meliput segala kegiatan Trump di Gedung Putih. CNN mengajukan gugatan agar Acosta diizinkan kembali untuk meliput di Gedung Putih. Upaya ini didukung oleh berbagai media lainnya, termasuk oleh Fox News yang orientasi pemberitaannya condong konservatif. (BBC Indonesia).

Mission News Theme by Compete Themes.