Keadaan Darurat Nasional diberlakukan bagi seluruh kawasan Amerika Serikat, Jumat 13 Maret 2020, akibat makin maraknya kasus virus Corona. ”Secara resmi saya nyatakan Darurat Nasional. Dua kata penting,” kata Presiden Donald Trump di taman Gedung Putih, Rose Garden.
Dalam pernyataan resminya itu, Presiden Trump mengungkapkan bakal menyediakan dana bantuan federal bernilai total $ 50 miliar. Dana senilai Rp 700 trilyun itu disediakan untuk membantu penanganan virus Corona yang hingga kini mencapai 1700 kasus dan 41 orang meninggal dunia. Dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat tajam.
Badan pemerintah yang akan menangani pendistribusian dana itu dipegang oleh Badan Federal Manajemen Darurat, FEMA yang akan memobilisasi personilnya. Termasuk menyediakan pengecekan laboratorium gratis bagi warga AS yang merasa tertular virus Corona.
Sejumlah CEO perusahaan kesehatan berdiri di belakang Trump mendukung upaya penanggulangan virus yang disebut juga Covid-19. Seperti perusahaan laboratorium Quest Diagnostic, Labcorp dan lainnya, juga CEO pasar swalayan raksasa, Wal-Mart dan Giant serta Costco, serta perusahaan farmasi seperti CVS Walgreen dan Rite-Aid.
Bahkan, Wal-Mart bersedia menyediakan lapangan parkir gratis bagi mereka yang memerlukan. Wal-Mart dan Giant serta pasar swalayan lain juga berjanji akan mengisi kembali stok barangnya segera, setelah diserbu warga yang panik pekan lalu.
Tak hanya itu. Presiden Trump juga akan menggunakan dana darurat itu untuk membeli bahan bakar minyak kendaraan, dan menggunakan cadangan minyaknya yang selama ini ditampung di dua lokasi. Dalam kondisi krisis yang diperkirakan akan berlangsung lama ini, AS membutuhkan bahan bakar yang tak sedikit.
Selama tahun 2019, AS menggunakan 142,3 miliar galon (sekitar 3,3 miliar barel) bahan bakar minyak, sementara cadangan minyak milik AS adalah 264 miliar barel. Paling tinggi di antara negara lain, seperti Rusia 256 miliar, Arab Saudi 212 miliar barel, Iran 143 miliar barel dan Brazil 120 miliar barel.
Bahkan Trump menghapuskan utang 44,7 juta mahasiswa AS yang jumlah totalnya mencapai $ 1,47 trilyun per tahun 2018. Mereka menggunakan utangan itu untuk melanjutkan kuliahnya di perguruan tinggi. Sementara, para pelajar dari SD dan SLTA memang diberikan secara gratis di AS.
Gara-gara krisis virus Corona, seluruh kegiatan belajar mengajar di seluruh AS dihentikan. Para pelajar SD hingga SLTA diminta berada di rumah sampai batas waktu yang akan ditentukan. Seluruh sekolah di distrik Philadelphia misalnya dinyatakan tertutup mulai Senin 16 Maret hingga Jumat 27 Maret mendatang.
Para guru dan karyawan sekolah diminta berada di rumah dan tidak melakukan kegiatan. Fredesvinda Sukadi Mejia, pelajar kelas 11 Wakefield High School, yang berdarah Indonesia, juga diminta tinggal di rumah mulai pekan ini.
Kegiatan di kampus-kampus AS juga dihentikan. Seluruh perguruan tinggi di Massachusetts misalnya, diminta tidak melakukan kegiatan selama semester musim semi tahun 2020 mendatang. Para mahasiswa diminta meninggalkan kampus dan asrama.
Untuk itu, kelompok Icon Kita Permias Massachusetts, dibantu Atase Pendidikan dan Budaya KBRI, serta Berklee Indonesian Community, dan Konsulat Jenderal RI New York mengedarkan formulir elektronik bagi para mahasiswa yang membutuh bantuan akomodasi. Mereka akan ditampung di rumah-rumah warga Indonesia yang menawarkan bantuan perumahan atau kamar.
Seorang mahasiswa bernama Aula Andika Albalad, asal Banda Aceh yang menempuh program master dari Lehigh University kini berada di Masjid Al Falah, Philadelphia karena kampusnya ditutup untuk waktu tak terbatas. Demikian juga Febrian Elip Rohana. Lulusan Georgemason university Virginia itu, tidak bisa meneruskan kuliah masternya untuk sementara waktu karena kampusnya ditutup.
Seluruh pusat keramaian dan hiburan seperti gedung bioskop, mall dan pusat hiburan dihentikan kegiatannya untuk mengisolasi virus corona. Bahkan pusat hiburan seperti Disney World, Sea World, Disneyland Paris dan kapal pesiar Disney Cruise Lines juga dihentikan kegiatannya. The Universal Orlando Resort mengumumkan pusat hiburan mereka ditutup sejak Kamis lalu.
”Selama ditutup, personal inti, termasuk ahli perawatan binatang tetap bertugas memelihara kesehatan piaraannya. Keselamatan dan nutrisi binatang tetap menjadi tugas kami,” bunyi pernyataan resmi dari Walt Disney.
Lain halnya suasana di China. Pada Kamis malam 12 Maret lalu, kota Wu Han menggelar pesta kembang api. Acara meriah yang dihadiri PM China Xi Jinping itu menjadi tanda bahwa ‘Negara Tirai Bambu’ itu berhasil menaklukkan Virus Corona. Yang hebat lagi, untuk pertama kalinya kembang api bikinan China itu menampilkan huruf bertuliskan nama Kota Wu Han.
Sebelumnya, pada Selasa 10 Maret 2020 lalu, digelar acara pelepasan 49 pasien terakhir yang sembuh. Mereka selesai dirawat di rumah sakit darurat yang dibangun dalam seminggu di Wu Han. Lalu, benarkah Virus Corona akan mereda dan bakal sirna dari muka bumi? (DP).