Donald Trump diperkirakan akan kembali ke dunia bisnis setelah tidak menjabat sebagai orang nomor satu AS. Harian The Wall Street Journal menuliskan, Trump akan menangani Trump Organization yang tengah krisis keuangan.
Perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha itu harus membayar utang bernilai $ 400 juta lebih (sekitar Rp 5,6 triliun) yang jatuh temponya beberapa bulan lagi. Utang itu menurut harian The New York Times dengan jaminan atas nama Donald Trump.
The Times menambahkan, banyak perusahaan piutang yang tidak mau berurusan dengan Trump Organization, karena khawatir akan disangkutkan dengan kasus hukum Trump. Karena itu, mereka akan mendesak keluarga Trump agar membayar tunai, sehingga mau tak mau keluarga Trump harus menjual aset mereka.
‘’Sejumlah properti sedang dijual, termasuk sebuah hotel di Washington DC dan dua gedung pencakar langit di New York dan San Francisco yang sebagian sahamnya dimiliki Trump Organization,’’ tulis harian NY Times. ‘’Seven Springs estate di luar Kota New York, juga akan dijual juga,’’ lanjut harian itu.
Sementara itu, para pengusaha Republik yang menyewa sejumlah hotel dan properti lain bernilai $ 23 juta, akan mengundurkan diri. Belum lagi tingkat hunian di Trump Tower, New York yang makin merosot akibat pandemi COVID-19, sehingga keuangan Trump Organization makin memprihatinkan.
Sementara itu, The Trump Organization baru-baru ini dinyatakan kalah dalam sengketa penggunaan eksklusif nama Trump di 27 negara-negara Uni Eropa. Persengketaan yang berlanjut di pengadilan EU itu, membuat Trump Organization makin terdesak, karena nama Trump tidak bisa lagi digunakan untuk sejumlah bisnisnya yang masih beroperasi, seperti pembangunan real-estate, bisnis perjudian, peralatan golf dan penjualan minuman keras. (DP)
medicijnen is zonder recept te koop in Nederland Sun Bree come ottenere farmaci senza ricetta in Italia