Mantan presiden Barrack Obama, Bill Clinton dan George W. Bush bersedia disuntik vaksin Covid-19. Pernyataan ini disampaikan ke seluruh dunia untuk meyakinkan bahwa vaksin itu benar-benar aman.
Presiden Obama mengaku percaya dengan Anthony Fauci, mantan direktur CDC yang kini diangkat menjadi penasehat kesehatan presiden terpilih Joe Biden. ”Jika Anthony mengatakan vaksin ini aman, dan mampu membuat badan anda kebal dari Covid, maka saya bersedia disuntik,” kata Obama, 59 tahun dalam wawancaranya dengan radio SiriusXM.
Sementara mantan Presiden George W. Bush telah mengontak Dr. Anthohy Fauci dan bersedia mempromosikan vaksin Covid-19 itu. ”Vaksin itu harus diberikan kepada mereka yang menjadi prioritas utama, barulah saya bersedia untuk disuntik di depan umum,” tutur Freddy Ford kepada CNN mewakili George Bush yang kini berusia 74 tahun.
Hal yang sama juga diutarakan mantan presiden Bill Clinton yang menyatakan bersedia mempromosikan vaksin tersebut secara terbuka. ”Presiden Clinton bersedia disuntik vaksin itu setelah kelompok yang diutamakan mendapatkannya,” ujar Angel Urena, jurubicara Bill Clinton, 74 tahun.
Perusahaan farmasi Pfizer dan Moderna akan mengedarkan sebanyak 600 juta ampul vaksin penyembuh virus corona itu awal Desember ini. Mereka yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin adalah para dokter, perawat, tenaga medis lain, juga warga manula berusia di atas 60 tahun, dan para pasien yang tengah dirawat di rumah sakit.
”Lalu tahap kedua, vaksin diedarkan pada Januari, Februari dan Maret 2021. Sehingga menjelang bulan April kami bisa menangani warga yang menjadi prioritas utama dan penduduk lainnya. Seperti warga berusia 30 tahun, pria maupun wanita yang bisa berjalan ke apotik atau toko obat lainnya untuk mendapatkan suntikan vaksin,” kata Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional terhadap penyakit Alergi, Infeksi dan menular lainnya, dalam wawancara dengan Facebook pekan lalu.
Hingga akhir pekan lalu, jumlat kematian akibat Covid-19 mencapai 277.832 orang, tidak ada kenaikan dibanding sehari sebelumnya. Jumlah kasus terpapar sebanyak 14.428.560 kasus. (DP)
Be First to Comment