Press "Enter" to skip to content

Longgarnya Kepemilikan Senjata Api Penyebab Kasus Pembantaian di California

Belum lagi terungkap motivasi di balik kasus Monterey Park, terjadi lagi kasus penembakan di Half Moon Bay, California Senin kemarin. Tujuh orang korban tewas ditembak Chunli Zao, 72 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi Half Moon Bay, California.

‘’Kita menyaksikan lagi tragedi yang dialami orang-orang tak berdosa,’’ ujar Christina Corpus, Sheriff Mateo County yang menangani kasus ini. ‘’Kami yakin, tersangka dan para korban bekerja di tempat yang sama di perkebunan itu,’’ sambung Christina, tanpa merinci motivasi di balik tragedi itu. 

Empat korban adalah pekerja di perkebunan jamur Magic Mushroom Farm, di 12761 San Mateo Road. Sedangkan tiga korban lainnya bekerja di perkebunan jamur di 2125 Cabrillo Highway. ‘’Para korban berdarah Asia dan Amerika Latin,’’ tutur Joaquin Jimenez, wakil walikota Half Moon Bay. Anak-anak mereka menyaksikan tragedi itu, ‘’Karena hari itu mereka pulang lebih awal,’’ tambah Christina Corpus.

Seperti kasus pembunuhan 11 korban di Monterey Park, kasus di Half Moon Bay ini juga tak jelas motifnya. Kedua tersangka pelakunya berdarah Asia, dan memiliki senjata pistol otomatis secara legal. Dengan kata lain, membeli senjata api di AS sangat mudah.

Artikel CNN berjudul ‘’This is how easy it is to buy guns in America’’ mengungkapkan, senjata api bisa dibeli di ratusan toko yang tersebar di seluruh AS. Mulai dari Pasar Swalayan Wal-Mart hingga toko khusus penjual senjata seperti Ken’s Sporting Good’s and Liquor, di Crescent, Oregon.

Pengecekan latar belakang pembeli hanya berlaku di toko penjual senjata saja. Calon pembeli cuma diminta mengisi formulir berisi nama, alamat, usia dan pernah terlibat kejahatan atau tidak. Penjual lalu mengecek data itu dengan menelpon Biro Federal Investigasi, FBI atau National Instant Criminal Background Check System, NICS. ‘’Hanya 1% dari 100 juta transaksi penjualan senjata api yang ditolak,’’ tulis FBI di laman resminya.

Namun, jika membeli senjata api di pameran senjata, tidak ada pertanyaan detail seperti itu, tinggal tawar dan beli. Dan pameran penjualan senjata hampir tiap akhir pekan ada di mana-mana. Situs www.gunshows-usa.com memuat daftar 29 pameran senjata di seluruh AS. Mulai dari Las Vegas, Philadelphia, Hickory, NC dan Salmon, Idaho. Kecuali kota-kota New York, Chicago dan Washington DC di mana peraturan kepemilikan senjata api sangat ketat.

Karena itu, jangan heran bila angka kejahatan menggunakan senjata api makin marak di AS. Menurut catatan The Gun Violence Archive, tercatat 36 kali penembakan massal terjadi selama tahun 2023, dengan angka kematian sebanyak 2.679 korban. Pada tahun 2022, tercatat 647 kali penembakan massal dengan 44.287 kematian. Sementara itu, The Small Arms Survey, SAS dari Swiss mencatat setiap 100 warga AS memiliki 120 pucuk senjata. (DP)

 

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.