Press "Enter" to skip to content

Cherelle Parker, Kandidat Kuat Walikota Philadelphia: “ Kebijakan Publik Yang Baik Harus Datang dari Bawah”

Ditulis oleh: Susan Diani 

Kepastian Cherelle Parker menjadi Walikota Philadephia memang masih
menunggu waktu. Yang jelas, Cherelle telah berhasil memenangkan
pemilihan pendahuluan pada Mei 2023 lalu.
Banyak pihak yang merasa senang, jika sosok yang bernama lengkap
Cherelle Lesley Parker ini menang dalam pemilihan Walikota Philadelphia
November mendatang. Paling tidak, para perempuan dari berbagai kalangan,
bisa lebih mudah menjadi pemimpin di kota terbesar ke-6 di Amerika Serikat
itu.Hal tersebut diungkapkan calon walikota Philadelphia dari Partai Demokrat,
ini pada sebuah wawancara di acara NPR beberapa waktu lalu.
“Jika saya menang, kemenangan itu akan membuka jalan yang konkret bagi
perempuan lain dari semua lapisan masyarakat – gadis kulit hitam, gadis
coklat, dan juga gadis kulit putih, “ kata Parker kepada host acara A Martinez.

Mantan anggota dewan kota dan legislator negara bagian Pennsylvania ini
memang dikenal tangguh. Pengalaman pemerintahannya bakal
memungkinkannya mengatasi berbagai tantangan di Philadelphia, termasuk
soal keamanan publik dan kualitas hidup di kota yang sekarang sedang
dirundung tingginya angka kriminalitas itu.

Seperti diberitakan Washington Post edisi 17 Mei 2023, peluang Parker
menjadi Walikota Philadephia yang ke-100 ini, memang cukup besar. Apalagi
7 di antara 10 pemilih di Philadelphia adalah massa Demokrat. Perempuan
berusia 50 ini pun mendapat dukungan dari banyak lembaga politik di kota
tersebut, yang lebih dari 40 persen anggotanya berkulit hitam.
Pengalaman Ibu tunggal ini dalam menangani kriminalitas memang tak bisa
dianggap enteng. Selain pernah 10 tahun menjadi perwakilan negara bagian
untuk wilayah barat laut Philadelphia, perempuan ini pun sering digadang-
gadang memiliki kesamaan sikap dengan Walikota New York Eric Adams
(D). Adams adalah mantan kapten polisi yang berani melawan sayap liberal
partainya dalam masalah kepolisian.

Cherelle Parker tiba untuk memberikan suaranya bersama putranya Langston Mullins, 10, Mantan anggota dewan Marion Tascoe, Anggota Kongres Dwight Evans, Ishaq Samai, Jaringan Anti-Narkoba/Anti-Kekerasan Philadelphia, dan mitra Tascoe, di tempat pemungutan suara Parker, di Philadelphia, Selasa, 16 Mei 2023.

Selama kampanye, Parker mendukung taktik kepolisian kontroversial yang
dikenal sebagai "stop and frisk." “Buat kami, kesehatan dan keselamatan
publik adalah prioritas nomor satu,” katanya kepada The Philadelphia
Inquirer.

Terkait keamanan tersebut, dalam sebuah tulisan opini yang diterbitkan
Philadelphia Inquirer, Parker juga menyebut bahwa Philadelphia
membutuhkan lebih banyak petugas. Karena itu Parker mendukung lebih
banyak petugas polisi yang berpatrol, termasuk patroli sepeda untuk menjaga keamanan warga Philadephia, terutama di wilayah komersial, sekolah, pusat
rekreasi, dan perpustakaan kota.

Terkait petugas patroli ini, Parker berencana mempekerjakan 300 polisi
sepeda motor di setiap lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
Parker juga berencana mempekerjakan kembali pensiunan polisi untuk
mengisi posisi administratif, Dia juga berharap bahwa para petugas tersebut
membina hubungan baik dengan masyarakat, sehingga lebih banyak lagi
mereka yang peduli pada lingkungan, sehingga kepercayaan di antara
masyarakat akan tumbuh kembali. Parker dengan tegas menyebut bahwa
solusi kebijakan harus datang dari ‘masyarakat’. 'Saya tahu apa yang terbaik
untuk pembuatan kebijakan masyarakat. Dan itu harus datang dari bawah ke
atas," kata Parker dikutip Washington Post.
Parker yang dibesarkan di sebuah lingkungan di Philadelphia, ini juga dinilai
sebagai sosok yang “tahu diri”. Seorang Kolumnis, Helen Ubinas, yang
menulis di The Inquirer pada edisi Agustus 2023 memuji Cherelle Parker
karena tidak terlalu dini memasukkan dirinya ke dalam masalah walikota.
Padahal Parker adalah calon dari Partai Demokrat di kota yang sebagian
besar Demokrat. Kondisi tersebut sebenarnya, sudah menjadi jaminan bahwa
jabatan walikota itu adalah milik Parker, tulisnya.

Sosok Sederhana

Parker memang sepertinya sangat menjaga sikapnya sejak memenangkan pemilihan pendahuluan pada mei lalu. Komentarnya soal jabatan tersebut
hanya dijawab sederhana. “Kota ini memiliki satu walikota pada satu waktu.”
Parker yang tumbuh di West Oak Lane, bagian kota Philadelphia, dibesarkan
ibunya yang meninggal saat dia berusia 11 tahun. Dia kemudian tinggal
bersama kakek neneknya. Neneknya meninggal ketika dia berusia 16 tahun,
yang meninggalkannya dalam perawatan kakeknya. Dia beruntung karena di
lingkungannya banyak orang baik, karenanya Parker sering menyebut ia
dibesarkan oleh "desanya.”

Potret masa kecilnya ini yang mungkin membuat master dari University of
Pennsylvania ini berfokus pada masalah kualitas hidup, selain meningkatkan
layanan di lingkungan di seluruh kota. Itu yang membuatnya berbeda dengan
kandidat lainnya. Ia misalnya ingin menyelamatkan orang lain dari “kurangnya
martabat’ yang dialami keluarganya. Saat itu, sang nenek harus mendaftar
dalam program kesejahteraan yang menawarkan bantuan tunai dan kupon
makanan.

Parker yang bersosok tinggi, gagah dan atletis ini pernah bekerja sebagai
guru bahasa Inggris di New Jersey, Kemudian juga pernah magang di kantor
Marian B Tasco, seorang anggota dewan kota, saat SMA. Kemudian karirnya
meningkat menjadi staf penuh dan akhirnya sebagai pemimpin kantor.
Sosok yang pernah ditangkap karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol
ini, juga berperan membantu mengamankan pengesahan beberapa undang-undang untuk Kota Philadelphia. Salah satunya pada 2014, yaitu undang-
undang untuk mencegah PHK massal guru Philadelphia.Karirnya di dewan sebagai Perwakilan Negara Bagian yang mewakili wilayah
barat laut Philadelphia (2005-2015) juga patut diacungin jempol. Selain
membuat sejarah sebagai wanita Afrika-Amerika termuda yang terpilih,
Parker juga dikenal sebagai salah satu legislator paling efektif di Harrisburg.
Ketua Dewan Darrel Clarke, pernah berkomentar dalam sebuah wawancara
di Inquirer. “Kemampuannya untuk berpindah dari badan legislatif ke badan
legislatif dan kenaikannya yang relatif cepat ke kepemimpinan di Dewan kota
adalah sesuatu yang ‘tak normal’,” ujar Clarke.

Dalam kehidupan pribadinya, sosok yang pernah menikah dengan Ben
Mullins ini sangat mencintai sastra Afrika-Amerika. Sastra inilah yang
menjadi cinta sejatinya. Terbukti putera semata wayangnya dinamai
Langston Hughes, penggalan nama dari nama penyair terkenal James Mercer
Langston Hughes. (Hughes dikenal sebagai tokoh terkemuka Gerakan
Renaisans Harlem yang membantu membangun popularitas puisi jazz).
Mampukah Cherelle Parker, perempuan kelahiran 10 September 1972 ini
mencetak sejarah sebagai walikota wanita pertama di Philadelphia? Kita
tunggu saja.

(Susandijani/IN)

One Comment

  1. Please let me know if you’re looking for a writer for your weblog.
    You have some really great articles and I believe I would be a good asset.
    If you ever want to take some of the load off, I’d love to write some material for your blog in exchange for a link back to
    mine. Please blast me an email if interested. Thanks!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.