Pihak penegak hukum di Amerika Serikat tengah menyelidiki lonjakan kasus perampokan yang menargetkan bisnis, rumah, dan tempat ibadah milik komunitas Asia. Insiden ini telah dilaporkan terjadi di beberapa negara bagian, termasuk Colorado, New York, Minnesota, Oregon, dan New Hampshire.
Menurut laporan kantor berita afiliasi ABC News di Denver, KMGH, sekitar 100 kasus perampokan telah terjadi terhadap rumah milik warga Asia sepanjang tahun ini. Sheriff Douglas County, Darren Weekly, mengungkapkan bahwa setidaknya 14 insiden di wilayahnya sedang dalam penyelidikan. Ia menjelaskan bahwa komunitas Asia diyakini menjadi target karena banyak dari mereka lebih memilih menyimpan uang tunai di rumah daripada di bank.
Komunitas Asia Dilanda Ketakutan
Lisa Nguyen, pemilik sebuah plaza bisnis milik warga Asia di Denver yang pernah mengalami perampokan, mengungkapkan bahwa komunitasnya merasa marah sekaligus ketakutan.
“Banyak anggota komunitas Asia berasal dari negara-negara dengan sistem pemerintahan yang membuat mereka secara budaya tidak memiliki kepercayaan terhadap bank,” ujar Nguyen. “Menyedihkan melihat begitu banyak orang kehilangan tabungan hidup mereka yang telah dikumpulkan dengan susah payah.”
Weekly menambahkan bahwa modus operandi perampokan ini tergolong canggih. Para pelaku menggunakan teknologi seperti Wi-Fi jammers untuk mengganggu sinyal alarm keamanan. Selain itu, mereka melakukan pengintaian sebelum beraksi, termasuk memasang kamera di luar rumah korban untuk memastikan kondisi rumah kosong.
Lonjakan Perampokan di Berbagai Negara Bagian
Di New Hampshire, kepolisian di kota-kota seperti Londonderry, Gorham, dan Conway juga tengah menyelidiki peningkatan perampokan terhadap komunitas Asia. Sersan Chris Olsen dari kepolisian Londonderry menyatakan bahwa para pelaku diduga menggunakan Wi-Fi jammers dan melakukan pengintaian sebelum menyasar perhiasan dan uang tunai milik korban.
Sementara itu, di Eugene, Oregon, tren serupa juga terjadi. Departemen Kepolisian Eugene (EPD) telah menangkap enam tersangka pada Juni lalu, namun perampokan terhadap komunitas Asia masih terus meningkat. Kepolisian Eugene telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat melalui media sosial serta menambah jumlah petugas untuk mengatasi situasi ini.

Di Rochester, Minnesota, polisi mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan setelah terjadi lima perampokan antara 13 November hingga 3 Desember 2024. Semua korban berasal dari komunitas Asia dan mengalami kerugian berupa uang tunai, perhiasan, paspor, serta barang berharga lainnya.
Di Colonie, New York, kepolisian masih menyelidiki serangkaian perampokan yang dialami komunitas Asia. Meski belum ada rincian lebih lanjut, media setempat melaporkan bahwa kasus serupa terus meningkat.
Komunitas Asia Meningkatkan Kewaspadaan
Menanggapi tren kejahatan ini, berbagai komunitas Asia di AS mulai meningkatkan kewaspadaan. Chinese Community Center of the Capital District of New York di Latham mengimbau warganya untuk melaporkan segala aktivitas mencurigakan. Melalui halaman Facebook resminya, komunitas ini memperingatkan anggota untuk tetap waspada menyusul laporan kepolisian tentang tiga kasus perampokan terbaru.
Selain itu, Asian Pacific Islander American Public Affairs Association di Albany juga mengeluarkan pernyataan pekan lalu, memberikan tips keamanan serta mendorong anggotanya untuk lebih waspada terhadap ancaman kejahatan.
Meskipun belum ada penangkapan signifikan dalam kasus-kasus ini, pihak kepolisian di berbagai wilayah terus bekerja sama untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku yang bertanggung jawab atas gelombang perampokan yang mengkhawatirkan ini.
-Tim Lantern-
Be First to Comment