Lebih dari 500 tokoh industri film, termasuk Joaquin Phoenix, Sandra Oh, dan Emma Thompson, menandatangani surat terbuka yang mengecam Academy of Motion Picture Arts and Sciences karena dianggap gagal memberikan dukungan terhadap pembuat film Palestina, Hamdan Ballal. Sutradara film dokumenter No Other Land itu baru-baru ini diserang oleh pemukim Israel dan ditangkap oleh tentara saat berada di Tepi Barat.
“Kami mengecam keras penyerangan brutal dan penahanan sewenang-wenang terhadap pembuat film Palestina peraih Oscar, Hamdan Ballal, oleh pemukim dan pasukan Israel di Tepi Barat,” tulis para seniman dan pekerja industri film dalam surat yang dipublikasikan Kamis (27/3).
Surat tersebut juga menyoroti minimnya respons dari pihak Akademi Oscar terhadap peristiwa penahanan Ballal. “Akademi hanya memberikan tanggapan nominal tanpa menyebut nama Ballal atau filmnya, dan tanpa penjelasan apa pun tentang insiden yang terjadi,” lanjut pernyataan itu.
Penandatangan surat itu antara lain Ava DuVernay, Adam McKay, Richard Gere, Penélope Cruz, dan pembuat dokumenter ternama seperti Joan Churchill dan Joshua Oppenheimer. Mereka menyatakan keprihatinan mendalam terhadap keselamatan Ballal dan timnya setelah kemenangan film mereka di ajang Oscar.
“Memenangkan Oscar bukanlah hal yang mudah. Sebagian besar film yang bersaing didukung oleh distribusi luas dan kampanye promosi mahal. Fakta bahwa No Other Land bisa menang tanpa keuntungan-keuntungan itu menunjukkan betapa pentingnya film tersebut bagi para pemilih Oscar,” tulis mereka. “Penargetan terhadap Ballal bukan hanya serangan terhadap satu pembuat film — ini adalah serangan terhadap semua orang yang berani menyaksikan dan menceritakan kebenaran yang tak nyaman.”
Surat tersebut ditutup dengan pernyataan tegas bahwa para penandatangan tidak akan tinggal diam ketika keselamatan sesama seniman dipertaruhkan. Surat juga dilengkapi dengan foto Ballal memegang Piala Oscar.

Sebelumnya, seperti dilaporkan oleh TheWrap, Ballal adalah salah satu dari tiga warga Palestina yang ditangkap terkait bentrokan lempar batu antara warga Palestina dan pemukim Israel. Seorang aktivis dari Center for Jewish Nonviolence menyatakan bahwa Ballal ditangkap saat sedang berada di dalam ambulans, dengan mata tertutup, oleh militer Israel.
“Sekelompok pemukim bertopeng, sekitar 10–20 orang, menyerang dia dan aktivis Yahudi lainnya dengan batu dan tongkat, menghancurkan kaca mobil mereka, serta merusak ban,” ungkap perwakilan organisasi Yahudi anti-kekerasan itu kepada Associated Press.
Namun, pada 25 Maret 2025, pihak keamanan Israel telah membebaskan Hamdan Ballal. Meski demikian, kecaman publik dan protes dari kalangan perfilman terus bergulir, terutama karena tidak adanya tanggapan tegas dari pihak Academy.
No Other Land adalah film dokumenter yang digarap selama empat tahun oleh Ballal dan Basel Adra dari Palestina, bersama dua warga Israel, Abraham dan Rachel Szor. Film ini mengangkat penghancuran rumah-rumah warga Palestina di wilayah Masafer Yatta, Tepi Barat, yang dinyatakan sebagai “zona militer” oleh pengadilan Israel pada 2019.
Film tersebut meraih penghargaan Best Documentary Feature di ajang Academy Awards bulan Maret lalu. Sejak penayangan perdana di Berlinale 2024, para pembuat film aktif membagikan dokumentasi kekerasan terhadap warga Palestina di media sosial.
Unggahan terakhir Ballal di Instagram muncul hanya enam jam sebelum Abraham mengabarkan bahwa rekannya telah diserang dan ditangkap.
Be First to Comment