Press "Enter" to skip to content

Diaspora Filipina Juga Dikenal Sebagai ”The Latinos of Asia”

Santos, Reyes, Bautista, Ocampo, Cruz, Garcia, Mendoza, Torres, Salazar, Rivera dan masih banyak lagi, adalah nama-nama belakang Amerika Latin.

Tapi jangan salah, nama-nama itu digunakan warga Filipina. Negara di Asia Tenggara itu, pernah menjadi koloni Spanyol selama 300 tahun lebih pada 1565 hingga 1898. Tak mengherankan, jika akulturasi budaya dijadikan nama pulau, kota dan nama belakang warga Filipina.

Hal itulah yang diungkap Anthony Christian Ocampo, profesor sosiologi  di California State Polytechnic University dalam bukunya berjudul ‘’The Latinos of Asia’’. Dalam diskusi daring 13 Oktober 2022 yang digelar perusahaan media AL DIA, Ocampo mengatakan, ras tidak hanya dilihat dari warna kulit, tetapi juga dari konteks sosial di mana dia berada. ‘’Dalam US Census, Filipina termasuk kategori Asia. Akibat peninggalan kolonialisme Spanyol, warga Filipina Amerika memiliki banyak kesamaan dengan penduduk Amerika Latin,’’ kata Ocampo. Mulai dari nama, agama dan bahasa. ‘’Hal inilah yang menjadikan warna orang Filipina, dalam hubungannya dengan kelompok bangsa lain, berubah tergantung konteks sosialnya,” sambung Ocampo.

Lebih lanjut Ocampo menggambarkan, di Los Angeles di mana komunitas Asia dan Amerika Latin menjadi mayoritas kolektif, identitas ras generasi kedua Filipina Amerika berubah tergantung di komunitas mana mereka tumbuh. Juga di mana tempat mereka belajar, serta teman-teman mereka. Karena itulah, Buku ‘’The Latinos of Asia’’ menawarkan sudut pandang dalam kesadaran ras dari orang-orang biasa serta perubahan tatanan ras di masyarakat Amerika.

Sensus tahun 2019 mengungkapkan, di AS tercatat sebanyak 4,2 juta jiwa penduduk keturunan Filipina. Komunitas terbesar berada di California, disusul Hawaii, Illinois, Texas dan kawasan Metropolitan New York. (Jean Gerardino/Video: Nahrul Ulum)

 

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.