Operasi besar-besaran penegakan hukum imigrasi yang digelar oleh Immigration and Customs Enforcement (ICE) di Chicago sejak Minggu (26/1/2025) diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa pekan ke depan. Penjabat Jaksa Agung Emil Bove, yang turut hadir di Chicago pada hari pertama operasi, menegaskan bahwa razia akan terus dilakukan hingga mencapai target yang telah ditetapkan.
“Kami tidak akan beristirahat sampai pekerjaan selesai,” ujar Bove.
Operasi ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden Donald Trump yang bertekad untuk mendeportasi jutaan imigran selama masa jabatannya. Namun, hingga kini, pemerintahan Trump belum mengumumkan secara terbuka bagaimana mereka akan menangani keterbatasan kapasitas pusat penahanan imigrasi serta biaya besar yang dibutuhkan untuk mendukung kebijakan tersebut. Pusat Studi Migrasi memperkirakan terdapat sekitar 11,7 juta orang tanpa dokumen yang tinggal di Amerika Serikat.
Respons Kelompok Hak Imigran dan Pejabat Lokal
Kelompok-kelompok hak imigran telah bergerak cepat dengan menyebarkan informasi mengenai hak-hak para imigran dalam menghadapi razia ini. Pejabat Chicago juga turut berperan dengan mempublikasikan informasi serupa di berbagai tempat umum seperti stasiun bus dan kereta api.
Hingga saat ini, ICE mengklaim telah menangkap lebih dari 3.000 orang di seluruh Amerika Serikat, meskipun tidak memberikan rincian mengenai sebaran lokasi penangkapan. Selain di Chicago, operasi serupa juga dilaporkan tengah berlangsung di negara bagian Arizona, California, Colorado, Georgia, Nebraska, dan Texas.
Target Operasi dan Kritik terhadap ICE
Meskipun razia ini telah mendapat perhatian luas dari media, informasi mengenai target spesifik operasi masih terbatas. ICE hanya menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga federal, termasuk FBI, ATF, DEA, CBP, dan U.S. Marshals Service, untuk menegakkan hukum imigrasi dan menjaga keamanan publik serta nasional.
Sebelumnya, ICE menyebut bahwa operasi ini difokuskan pada imigran dengan latar belakang kriminal. Namun, pejabat senior ICE, Tom Homan, yang ditunjuk oleh Trump sebagai “Tsar Perbatasan,” mengakui bahwa imigran tanpa catatan kriminal juga dapat menjadi target jika mereka berada di lokasi razia. Ia juga menyatakan bahwa enam orang yang ditangkap di Chicago telah dihukum atas pelanggaran serius, termasuk beberapa anggota geng serta dua orang yang terlibat dalam kasus pembunuhan dan pelecehan seksual.
Namun, pendekatan agresif yang diterapkan ICE ini menuai kritik dari Gubernur Illinois, J.B. Pritzker. Ia menilai bahwa razia semacam ini menciptakan ketakutan di kalangan imigran, termasuk mereka yang telah lama tinggal di AS dan menaati hukum.
“Kita memang perlu menghilangkan para kriminal, tetapi kita juga harus melindungi imigran yang telah melakukan apa yang kita harapkan dari mereka,” ujar Pritzker dalam acara State of the Union di CNN akhir pekan lalu.
Operasi ini masih terus berlangsung, dan dampaknya terhadap komunitas imigran di Chicago serta di seluruh Amerika Serikat masih terus dipantau.
-Tim Lantern-
Very rapidly this website will be famous among all blogging and site-building people, due
to it’s nice posts
Also visit my blog post :: 666 online casino
Hello, its pleasant post on the topic of media print, we all understand
media is a wonderful source of facts.
Here is my blog post … เครดิตฟรี 200
Have a look at my web blog: kuntagenerations.Com
I feel that is one of the most vital info for me. And i’m satisfied studying your article.
However want to observation on some basic things, The website taste
is ideal, the articles is truly great : D.
Excellent activity, cheers
Look into my homepage; บาคาร่าออนไลน์
Feel free to surf to my site: Online Poker sites
Here is my homepage: online poker tournaments