Dunia mode kembali menghadirkan kisah inspiratif dari seorang wanita luar biasa. Ugbad Abdi, seorang pengungsi asal Somalia, kini dikenal sebagai model kelas dunia yang mendobrak standar industri fashion. Dari seorang kasir supermarket di Amerika Serikat, ia kini berjalan di panggung-panggung mode ternama dunia, membuktikan bahwa impian dapat terwujud dengan ketekunan dan keyakinan.
Debut yang Menggetarkan Dunia Mode
Dalam ajang Paris Fashion Week, Abdi tampil untuk rumah mode Valentino, sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang debutan. Dengan mengenakan gaun cokelat tua dan tudung tulle yang anggun, ia melangkah penuh percaya diri menyusuri catwalk yang dihiasi dengan ranting-ranting kayu ramping dan bunga warna-warni. Malam itu, ia menjadi model kedua terakhir sebelum supermodel legendaris Naomi Campbell menutup pertunjukan.
“Hanya beberapa bulan sebelumnya, saya masih bekerja sebagai kasir di Target setelah lulus dari sekolah menengah di Des Moines, Iowa. Dan sekarang saya berjalan di Paris Fashion Week? Ini seperti mimpi,” ujar Abdi dalam sebuah wawancara.
Sejak malam itu, kariernya melesat. Ia menjadi model favorit berbagai rumah mode, dari Fendi hingga Burberry. Bahkan, pemimpin redaksi Vogue, Anna Wintour, menyebutnya sebagai bintang baru yang bersinar di dunia fashion.
Perjalanan dari Kamp Pengungsi
Lahir di tengah konflik berkepanjangan di Somalia, Abdi menghabiskan masa kecilnya di kamp pengungsi di Kenya. Hidupnya penuh ketidakpastian, tetapi ia tetap menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan dengan keluarga dan komunitasnya.
“Semua orang di kamp memiliki kisah yang serupa—dipaksa meninggalkan rumah dan kehidupan mereka. Tapi, kami tetap saling mendukung,” kenang Abdi.
Di kamp pengungsi, ia pertama kali terpesona oleh hijab berwarna-warni yang dikenakan ibunya dan para wanita di sekitarnya. Sejak kecil, ia ingin tampil seperti mereka—berani, anggun, dan penuh percaya diri.
Hijab sebagai Identitas
Ketika keluarganya mendapatkan suaka di Amerika Serikat, mereka sekali lagi harus memulai hidup dari nol. Namun, bagi Abdi, kepindahan ini menjadi titik awal yang membawanya ke dunia mode. Ditemukan oleh seorang pencari bakat di Instagram, ia segera mendapat kesempatan untuk meniti karier sebagai model.
Namun, ada satu hal yang tak bisa ditawar: hijabnya. Berbeda dari norma industri fashion yang sering menampilkan busana terbuka, Abdi tetap mempertahankan keyakinannya dengan mengenakan hijab atau penutup kepala dalam setiap sesi pemotretan dan peragaan busana. Keputusannya ini menjadikannya salah satu ikon model berhijab yang paling berpengaruh di dunia saat ini.
Menginspirasi Generasi Baru
Dengan keteguhan hati dan dedikasi, Ugbad Abdi membuktikan bahwa batasan bukanlah penghalang untuk meraih impian. Ia menjadi simbol keberanian bagi banyak wanita Muslim di seluruh dunia yang ingin menembus batasan industri fashion tanpa harus mengorbankan identitas mereka.
“Kecantikan bukan hanya soal pakaian, tetapi juga keberanian, identitas, dan keteguhan hati,” kata Abdi.
Kisahnya adalah pengingat bahwa tidak ada impian yang terlalu besar, bahkan bagi seorang gadis yang lahir di tengah perang dan tumbuh di kamp pengungsi. Dengan hijab yang tetap terpasang, Ugbad Abdi kini menjadi wajah baru yang mengubah dunia mode.
-Tim Lantern-
Be First to Comment